5 Fakta Nurul Akmal, Tak Peduli Meskipun Jadi Korban Body Shaming

Nurul Akmal lahir pada 12 Februari 1993. Ia merupakan atlet kedua dari Aceh yang mengikuti ajang olimpiade setelah atlet Alkindi turun di Cabor Anggar pada Olimpiade Seoul 1988 silam. Capaian ini adalah mimpi Nurul sejak kecil.

Selama di Olimpiade Tokyo, Nurul harus menghadapi lifter kelas dunia asal Tiongkok, Australia, Austria, Belgia, Cuba, Inggris Raya, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.

Nurul Akmal dipercaya sebagai pembawa bendera Merah Putih bersama atlet
selancar Rio Waida di pembukaan Olimpiade Tokyo.

Meskipun tidak membawa medali, penampilan Nurul yang totalitas mendapatkan apresiasi dari banyak pihak. Hasil pertandingannya di Olimpiade Tokyo membuat dia menempati peringkat kelima kelas +87 kilogram di Cabor (Cabang Olahraga) Angkat Besi. 

Nurul mencintai olahraga angkat besi sejak masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Ia tertarik karena merasa tertantang dengan olahraga berat ini.

Ia mengawali kariernya sebagai atlet profesional dari tingkat daerah melalui Pekan Olahraga Aceh (Pra-PORA), Kejuaraan Nasional, dan Pekan Olahraga Nasional (PON). Capaian tertinggi tersebut tentu membawa nama Indonesia ke Olimpiade Tokyo 2020.

Sepulang membela Indonesia di Olimpiade Tokyo, Nurul mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan. Ia mendapatkan body shaming (Pelecehan fisik) begitu tiba di Bandara Soekarno Hatta.

Video perlakuan body shaming tersebut tersebar luas di Twitter dan media sosial lainnya. Namun banyak publik yang mendukung Nurul atas perlakuan tidak menyenangkan itu.

Nurul mendapatkan dukungan dari publik setelah diperlakukan oleh seseorang begitu tiba di Bandara Soekarno Hatta, Rabu (4/8/2021) malam. Meskipun menyadari ia mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan, namun Nurul tetap tersenyum dalam video itu.

Bahkan ketika ditanya media terkait perlakuan tersebut, Nurul mengaku tidak peduli. Ia justru merasa bahagia bisa membela Indonesia di Olimpiade, dan kesempatan itu belum tentu bisa digapai oleh orang yang merendahkan fisiknya.

Karena prestasinya itu, Nurul diangkat sebagai tenaga kontrak di Dinas Pemuda dan Olahraga Aceh, serta mendapat hadiah sebuah rumah dari pemerintah daerah (Pemda) setempat.

Seperti sepenggal lirik lagu Andmesh berjudul Senyumlah yang diunggah Nurul di instastory Instagram-nya, bahwa:

Tak ada satupun manusia

Yang tak pernah disinggahi masalah

Mungkin inilah cara Yang Kuasa

Menjadikanmu lebih dari dewasa

Senyumlah, syukuri hidupmu

Tunjukkan pada dunia bahwa kau mampu

Masih banyak yang lebih susah hidupnya

Senyumlah, syukuri hidupmu

Hei, Nurul. You deserve it!