Mitos Flying Dutchman, Kapal VOC yang Mengarungi Lautan Selamanya
Mitos ini populer di seluruh dunia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pencinta kartun SpongeBob SquarePants tentu tidak pernah asing dengan karakter The Flying Dutchman, si hantu bajak laut yang kerap dibuat kesal oleh SpongeBob dan Patrick. Namun karakter The Flying Dutchman ini ternyata terinspirasi dari mitos tentang kapal yang mengarungi lautan selamanya.
Sama seperti karakternya pada SpongeBob SquarePants, kapal Flying Dutchman dikisahkan melayang-layang dan tidak pernah berlabuh. Mitos ini sangat populer pada abad ke-18 hingga ke-19. Seperti apa cerita lengkapnya? Berikut kisah tentang Flying Dutchman sebagaimana dikutip dari berbagai sumber.
Baca Juga: Viral Bonsai Melayang di Bali, Terinspirasi dari Film Avatar
1. Flying Dutchman dikisahkan muncul pada masa kejayaan VOC
Flying Dutchman atau Si Belanda Terbang dikisahkan muncul pada masa kejayaan Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) atau Persatuan Perusahaan Hindia Timur. Flying Dutchman diceritakan sebagai kapal hantu yang tidak pernah berlabuh. Sampai saat ini keberadaannya pun masih menjadi mitos.
Dikutip dari National Geographic Indonesia, mitos kapal ini dikisahkan muncul di sekitar Tanjung Harapan, Afrika. Awalnya rute itu merupakan jalur pelayaran kapal dari Eropa menuju ke Asia. Kapten Hendrick van der Decken dari VOC, pada tahun 1641 disebut hendak mengarungi lautan dari Batavia (Jakarta) menuju ke Amsterdam, Belanda, dengan memuat rempah-rempah dan sutra dengan kapal model Bernad Fokke.
Di dekat Tanjung Harapan, tiba-tiba kapalnya diterjang badai. Awalnya, kapten kapal sudah diminta untuk berbalik arah. Namun sang kapten yang saat itu dikatakan mabuk dan sedang marah, meminta awak kapalnya untuk terus melaju melawan badai. Hingga akhirnya kapal itu karam ke dasar lautan.
Atas peristiwa itu, lantaran dinilai berani melawan alam, sang kapten bersama awak kapalnya yang meskipun sudah meninggal, namun diibaratkan tetap hidup dan berlayar selama-lamanya. Konon, kapal tersebut dikutuk untuk melayari tujuh samudera sampai akhir zaman. Cerita itu menyebar sangat cepat ke seluruh dunia dan menjadi mitos The Flying Duchman.