Sejarah Gunung Batukaru, Gunung yang Dikeramatkan di Tabanan Bali
Pendaki sering buang pembalut di sini. Itu gak etis, guys!!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gunung Batukaru merupakan gunung tertinggi kedua di Pulau Bali setelah Gunung Agung, Kabupaten Karangasem. Gunung Batukaru berlokasi di Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan. Tingginya mencapai 2.276 meter dari atas permukaan laut (mdpl).
Gunung Batukaru termasuk gunung tidak aktif, yang dikeliling oleh hutan lebat. Tidak ada catatan resmi mengenai kapan gunung ini terakhir erupsi. Tetapi yang jelas, gunung ini termasuk destinasi favorit para pendaki. Sayangnya, karena ulah oknum-oknum pendaki yang tidak bertanggung jawab, kegiatan pendakian ke Gunung Batukaru kini dibatasi hanya untuk tujuan sembahyang ke Pura Pucak Kedaton, yang berada di ketinggian 750 mdpl.
Baca Juga: Banyak Sampah, Pendakian ke Gunung Batukaru Tabanan Ditutup Sementara
Baca Juga: 5 Fakta Gunung Agung, Letusannya Pernah Membuat Suhu Bumi Turun
1. Ada dua pura berlokasi di Gunung Batukaru, yaitu Pura Luhur Batukau dan Pura Pucak Kedaton
Bendesa Adat Wongaya Gede sekaligus Ketua Umum Pura Luhur Batukau, I Ketut Sucipto, mengatakan tidak ada catatan resmi yang menuliskan sejarah Gunung Batukaru.
"Gunung ini setahu saya sudah tidak aktif lagi. Kapan erupsinya terakhir kali, tidak ada catatannya," ujarnya, ketika ditemui IDN Times, Senin (15/11/2021).
Gunung Batukaru bersama hutan yang mengelilinginya dari Tabanan hingga mencapai Kabupaten Buleleng, merupakan kawasan yang disucikan oleh umat Hindu di Bali. Gunung dan hutan ini menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat di Tabanan.
"Sumber air dari sini. Jadi hutan ini bukan hanya milik desa tetapi milik seluruh masyarakat di Bali," katanya.
Gunung Batukaru terdapat dua pura. Yaitu Pura Luhur Batukau dan Pura Pucak Kedaton. Kebanyakan umat Hindu yang mendaki ke Gunung Batukaru, selain untuk menaklukkan gunung ini, tujuan utama lainnya adalah bersembahyang di Pura Pucak Kedaton.
Baca Juga: Sang Mong Harimau Bali, Punah Karena Ulah Manusia di Masa Kolonial