TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Legenda Terbentuknya Gunung Agung Bali, Dibawa oleh 3 Naga

Dahulu, badai dan gempa kerap terjadi di Bali

Gunung Agung. (IDN Times/Irma Yudistirani)

Gunung Agung merupakan gunung tertinggi di Provinsi Bali. Lokasinya berada di wilayah Kabupaten Karangasem yang memiliki ketinggian 3.142 mdpl (Meter di atas permukaan laut). Masyarakat Hindu Bali menyakralkan Gunung Agung, karena dipercayai sebagai tempat bersemayamnya para dewa.

Sebelum membahas legenda terbentuknya Gunung Agung, berikut ini beberapa fakta yang perlu diketahui.

Baca Juga: 5 Fakta Gunung Agung, Letusannya Pernah Membuat Suhu Bumi Turun

1. Pusat Vulkanologi, Mitigasi, dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menemukan anomali panas di permukaan kawah Gunung Agung terakhir kali terdeteksi oleh satelit Modis pada Oktober 2019. Namun aktivitas vulkaniknya mulai stabil setelah itu jika dibandingkan tahun 2017

Foto hanya ilustrasi. (Dok. BNPB)

2. Gunung Agung mengalami peningkatan secara signifikan pada tahun 2017, dan meletus dengan skala VEI II. Sebanyak 122.500 warga yang rumahnya di kawasan rawan bencana dievakuasi. Setelah erupsi, Gunung Agung mengalami penurunan aktivitas. Hingga akhirnya turun status dari waspada (Level II) menjadi normal (Level I)

Gunung Agung. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)

Baca Juga: Sejarah Gunung Batukaru, Gunung yang Dikeramatkan di Tabanan Bali

3. Letusan terbesar Gunung Agung dengan skala VEI VI terjadi pada tahun 1963 silam. Letusannya terjadi selama satu tahun dari tanggal 18 Februari 1963 dan berakhir 27 Januari 1964

Gunung Agung. (Twitter.com/Sutopo_PN)

4. Asap tebal bersama dentuman keras muncul sejak 18 Februari 1963. Lalu lahar mengalir pada 24 Februari 1963. Pada tanggal 17 Maret 1963, langit berubah menjadi gelap dan matahari tidak terlihat

Gunung Agung. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)

5. Penduduk lokal mendengar suara letusan keras, dan melihat asap tebal keluar dari puncak Gunung Agung. Letusannya mengeluarkan abu panas dan gas setinggi hampir 20 ribu meter. Akibat kejadian ini, 1.148 orang meninggal dunia dan 296 orang luka-luka

Gunung Agung. (Sejarahbali.com)

6. Bencana tahun 1963 tersebut bahkan berdampak hingga ke seluruh dunia. Material letusannya sampai mengurangi sinar matahari, dan membuat suhu udara di lapisan stratosfer turun 6 derajat Celcius

Gunung Agung. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)

Baca Juga: Mengenal Ilmu Leak, Paling Ditakuti di Bali Tapi Diminati Orang Eropa

7. Turunnya suhu di lapisan stratosfer menyebabkan suhu Bumi bagian utara turun sampai 0,4 derajat Celcius. Kondisi ini berlangsung dari tahun 1963 sampai 1966. Abu belerang dari erupsi Gunung Agung beterbangan ke seluruh dunia, dan jejaknya sampai terlihat sebagai sulfur acid di dalam lapisan es Greenland

potret Northeast Greenland National Park (visitgreenland.com)

8. Gunung Agung sangat disakralkan masyarakat Hindu Bali. Pendaki dilarang membawa makanan berbahan dasar daging sapi. Perempuan yang datang bulan pun dilarang untuk mendaki karena dinilai akan mengotori kesuciannya

Gunung Agung. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)

Baca Juga: Sisi Gelap Bali: Sejarah Perbudakan di Pulau Dewata  

Berita Terkini Lainnya