TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tari Bali untuk Anak-Anak, Sayang Kalau Tidak Dilestarikan

Gerakannya sederhana dan mudah dipelajari

Tari Puspanjali. (youtube.com/Dharma Shanti Wisesa)

Seni tari bali memiliki beragam jenis tarian. Supaya tidak punah, tarian ini sebaiknya diajarkan kepada anak-anak sejak dini. Ada beberapa pilihan tarian yang gerakannya sederhana, dan memiliki durasi pendek. Berikut ini tari bali untuk anak-anak.

Baca Juga: 5 Macam Tari Rejang di Bali, Pementasan yang Sakral

Baca Juga: 6 Alat Musik Tradisional Bali, Wajib Dilestarikan

1. Tari Gopala

https://www.youtube.com/embed/qR0GK0Y-a4A

Tari Gopala diambil dari Bahasa Kawi yang memiliki arti pengembala. Tarian diciptakan oleh Maestro Tari, I Nyoman Suarsa (sebagai penata tari); dan Seniman Karawitan, I Ketut Gede Asnawa (penata musik). Tari Gopala menggambarkan tentang penggembala yang sedang menggembalakan sapinya di ladang.

Biasanya ditarikan secara berkelompok antara 4 hingga 8 penari. Gerakan tari bali ini sangat sederhana, mudah dilakukan, dan memiliki ekspresi riang gembira. Tari Gopala diperuntukkan anak laki-laki dan mulai diajarkan sejak PAUD maupun SD.

2. Tari Puspanjali

https://www.youtube.com/embed/8RpE08_-Axo

Tari Puspanjali biasanya dijadikan sebagai materi dasar khusus anak-anak perempuan yang baru belajar menari bali. Sebab gerakan tariannya sederhana dan memiliki durasi singkat.

Tari kreasi ini diciptakan oleh Maestro Tari dan mantan Dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Swasthi Wijaya Bandem, pada tahun 1989. Puspanjali terdiri dari dua kata yaitu puspa yang berarti bunga, dan anjali yang berarti menghormati. Makanya tarian ini dibawakan sebagai penghormatan untuk para tamu.

3. Tari Panyembrahma

https://www.youtube.com/embed/5mc9O9HuPuU

Tari Panyembrahma diciptakan oleh Maestro Karawitan dan Kreator Seni yang mendapat gelar Empu Seni dari ISI Denpasar, I Wayan Beratha, pada tahun 1970-an sering disebut sebagai tari penyambutan. Tari ini dipentaskan oleh sekelompok penari perempuan yang membawa tempat buga (bokor) sembari menabur-naburkan bunga. Hal ini sebagai simbol penyambutan selamat datang kepada para tamu.

Tari ini juga dipentaskan pada saat piodalan atau upacara agama. Walaupunmemiliki durasi yang agak panjang, namun gerakan tari ini masih tergolong sederhana. Jadi sangat cocok diajarkan kepada anak-anak yang baru mulai belajar menari.

4. Tari Rejang Dewa

https://www.youtube.com/embed/omJS1lwk9aY

Tari Rejang Dewa termasuk tari sakral yang biasa dipentaskan pada saat piodalan atau upacara agama. Tari ini dibawakan oleh anak-anak perempuan yang belum menstruasi.

Gerakan Tari Rejang Dewa sangat sederhana sehingga mudah untuk dihafalkan, khususnya anak-anak SD. Tari ini dibawakan secara berkelompok dengan alunan gamelan gong kebyar atau gong gede.

Verified Writer

Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya