TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Makna Tari Rejang Renteng, Videonya Viral di Bali

Tari Sakral sebaiknya tidak digunakan sebagai bahan candaan

ilustrasi Tari Rejang (IDN Times/Wayan Antara)

Beberapa waktu lalu sebuah video viral, di mana memperlihatkan sekelompok pria menarikan tarian yang diduga sebagai Tari Rejang Renteng. Video ini sontak memancing beragam komentar netizen, bahkah ada yang mengatakan bahwa tariannya sudah masuk unsur pelecehan terhadap kesakralan Tari Rejang Renteng.

Tari Rejang Renteng termasuk tari sakral yang ada di Bali. Tari ini biasanya dipentaskan pada saat upacara tertentu di pura. Berikut ini makna Tari Rejang Renteng.

Baca Juga: Sejarah Tari Gandrung Nusa Penida, Pengusir Wabah

Baca Juga: 5 Pedoman Berperilaku dalam Ajaran Hindu, Biar Hidup Tenang

1. Sejarah Tari Rejang Renteng

Tari Rejang Renteng. (YouTube.com/Embassy of Indonesia Brussels)

Menurut Jurnal Segara Widya yang berjudul "Tari Rejang Renteng Sebagai Motivasi Belajar Tari Wali Bagi Wanita Di Kota Denpasar" karya oleh Ni Made Haryati dan I Gede Gunadi Putra, Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Denpasar tahun 2019, Tari Rejang Renteng berasal dari Banjar Saren, Nusa Penida, Kabupaten Klungkung. Awalnya tari ini hanya disebut dengan nama Tari Renteng dari Banjar Saren.

Renteng memiliki makna tua atau renta. Karena itulah Tari Rejang Renteng ditarikan oleh para perempuan yang sudah menikah atau menjadi ibu. Pada saat itu di Banjar Saren, tarian ini ditarikan oleh pemangku dan para orang tua. Ditarikan sebagai wujud rasa bakti dan syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau Tuhan Yang Maha Esa.

2. Tari Rejang Renteng hasil rekonstruksi

Tari Rejang Renteng. (YouTube.com/MY BALI)

Tari Rejang Renteng tercipta dari hasil rekonstruksi pihak Dinas Kebudayaan Provinsi Bali pada tahun 1999, Ni Wayan Sulastriani SST MSi dan I Nyoman Budi Artha SSn MSi. Mereka melakukan penelitian di Pura Dalem Ped, Nusa Penida, Kabupaten Klungkung.

Tari sakral ini lalu disosialisasikan oleh penggiat dan peneliti Tari Rejang, Ida Ayu Made Diastini SST MSi, yang turun langsung ke seluruh desa di Bali dan luar. Sosialisasi ini mengenalkan struktur Tari Rejang Renteng yang benar sesuai hasil rekrontruksi.

Tari ini ditarikan secara berkelompok dengan formasi tertentu. Komposisinya adalah berderet ke belakang, berjejer ke samping, dan membentuk pola lantai lingkaran pada akhir tariannya.

3. Tari Rejang Renteng merupakan tari persembahan

Tari Rejang Renteng. (YouTube.com/MY BALI)

Seni tari Bali terdapat dua jenis, yaitu tari wali atau bebali dan tari balih-balihan. Tari balih-balihan dipentaskan dengan tujuan hiburan atau komersial.

Sedangkan tari wali merupakan tari persembahan yang dipentaskan dalam upacara Hindu di Bali. Tari Rejang Renteng termasuk tari wali. Karena hal itulah Tari Rejang Renteng tidak boleh dipentaskan secara sembarangan di tempat, dan memiliki pakem atau aturan-aturan tersendiri. Sebagai tari sakral, Tari Rejang Renteng memiliki nilai religius.

4. Struktur dan gerakan Tari Rejang Renteng

Tari Rejang Renteng. (YouTube.com/MY BALI)

Tari Rejang Renteng memiliki gerakan yang sederhana, halus, dan dibawakan secara berulang-ulang (pengulangan), sehingga tidak menghabiskan tenaga penarinya. Gerakan ini mencerminkan karakter seorang ibu yang halus, lembut, dan sederhana.

Tari Rejang Renteng memiliki beberapa gerakan seperti pepeson ngegol, tarik, pengawak, gerakan naik turun pada lutut, pengecet, ngompeh, dan pekaad. Tarian ini selalu mengikuti iringan tabuh. Pada awalnya, tarian ini hanya diiringi oleh beberapa alat musik saja yaitu reong, terompong, ceng-ceng, dan kendang dengan musik yang sederhana.

Namun berkembangnya waktu, musiknya menjadi seperangkat gamelan Gong Kebyar, Gong Gede, dan Semara Pegulingan. Pada tata busana Tari Rejang Renteng terdapat beberapa bagian seperti tapih, kamen kuning, kebaya putih, dan selendang kuning.

Verified Writer

Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya