Kisah Ida I Dewa Agung Istri Kanya, sang Raja Klungkung
Belanda menjulukinya sebagai raja berkepala batu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seperti halnya daerah lain di nusantara, Bali memiliki banyak pahlawan hebat yang berjuang gigih mempertahankan tanah kelahirannya dari serbuan penjajah Belanda. Pahlawan-pahlawan ini tersebar di setiap daerah Provinsi Bali.
Satu di antaranya pahlawan yang membuat gentar penjajah Belanda adalah Ida I Dewa Agung Istri Kanya asal Kabupaten Klungkung. Mumpung 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan, yuk kita mengenal tokoh Ida I Fewa Agung Istri Kanya, pahlawan sekaligus Raja Klungkung. Berikut ulasannya, dikutip dari jurnal berjudul "Ida I Dewa Agung Istri Kanya: Raja, Feminisme, dan Pahlawan dari Klungkung", karya I Nyoman Sukartha, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Unud (Unud) Denpasar.
Baca Juga: Kisah di Balik Lahirnya Surat Sakti Pahlawan I Gusti Ngurah Rai
Baca Juga: Kisah 5 Pahlawan yang Dijadikan Nama Stadion Olahraga di Bali
1. Memiliki nama kecil Dewa Agung Istri Muter
Ida I Dewa Agung Istri Kanya juga memiliki nama lain, Anak Agung Istri Kanya. Ia adalah seorang warih atau keturunan dari Raja Sri Kresna Kepakisan, Raja Samprangan. Raja Samprangan adalah cikal bakalnya keturunan Kepakisan di Bali.
Ida I Dewa Agung Istri Kanya adalah putri dari Ida Dewa Agung Putra, yang merupakan raja bawahan di daerah Kusamba (Kini bernama Desa Kusamba). Kala itu, Raja Klungkung dipegang oleh Ida I Dewa Agung Sakti.
Ida I Dewa Agung Istri Kanya memiliki nama kecil yaitu Dewa Agung Istri Muter. Nama Ida I Dewa Agung Istri Kania ia dapatkan setelah menjadi raja. Artinya, nama tersebut adalah gelar pada saat ia menjadi raja.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.