TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Kesaktian Dahsyat Dewi Durga, Lambang Kekuatan Perempuan

Wujudnya menyeramkan, namun untuk kebaikan

Ilustrasi wujud Dewi Durga. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

Dalam setiap pementasan Drama Tari Calonarang di Bali sering menonjolkan kesaktiannya Dewi Durga. Dewi Durga adalah sumber kekuatan Kiwa (kiri) dan Tengen (kanan). Dalam mitologi Hindu, Dewi Durga merupakan sakti (Lambang kekuatan perempuan) dari Dewa Siwa, yang tugasnya untuk membunuh raksasa.

Dewi Durga, yang juga disebut dengan nama Hyang Nini Bhagawati ini, memberikan jenis ilmu pengiwa (Ilmu hitam) kepada Calonarang sehingga memiliki kesaktian tingkat ketujuh. Hal ini karena Calonarang sangat memuliakan dan memuja Hyang Nini Bhagawati.

Namun di pihak lain, Mpu Bharadah juga menerima anugerah kesaktian dari Dewi Durga berupa ilmu Penengen (Ilmu putih). Sama halnya dengan Calonarang, Mpu Bharadah sangat memuliakan dan memuja Dewi Durga.

Kekuatan-kekuatan Dewi Durga yang dimunculkan dalam Drama Tari Calonarang disebut dengan nama Panca Krtya Sakti. Yaitu Srsti Sakti, Sthiti Sakti, Samhara Sakti, Anugraha Sakti, dan Tirobhawa Sakti.

Yuk, mengenal kesaktian Dewi Durga.

Baca Juga: 5 Fakta Mistis Calonarang Khas Bali, Sempat FYP di TikTok

Baca Juga: 5 Lakon yang Lazim Dipentaskan dalam Calonarang di Bali

1. Srsti Sakti adalah kemampuan mencipta

Ilustrasi wujud Dewi Durga saat menciptakan wabah penyakit. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

Kemampuannya ini dapat menciptakan dari yang tiada menjadi ada. Seperti ilmu yang diciptakan oleh Dewi Durga, yaitu ilmu Kiwa dan Tengen. Ia juga menciptakan penyakit dan obatnya.

Dalam lakon Calonarang dapat dilihat ketika Walu Nateng Dirah (Calonarang) memohon kepada Dewi Durga atau Hyang Nini Bhagawati agar diberikan anugerah berupa kesaktian untuk membuat wabah penyakit.

Dewi Durga kemudian berubah menjadi Panca Durga, yaitu lima kekuatan atau energi kala dan bhuta untuk menyakiti serta menghancurkan.

Kesaktian ini kemudian digunakan oleh Walu Nateng Dirah untuk menghancurkan Kerajaan Daha. Ia menyebarkan wabah penyakit kepada warga di kerajaan tersebut.

2. Sthiti Sakti adalah kemampuan untuk memelihara

Ilustrasi wujud Dewi Durga. (unsplash.com/Sonika Agarwal)

Sthiti Sakti adalah kemampuan untuk memelihara dan mengembangkan (sthiti) apa yang telah diciptakan-Nya. Dewi Durga sebagai pemelihara, dewanya usadha (pengobatan).

Dalam pementasan Drama Tari Calonarang, diceritakan bahwa Dewi Durga tidak hanya menganugerahkan kemampuan ilmu hitam kepada Calonarang untuk menyakiti saja. Tetapi juga menganugerahkan kemampuan penyembuhan (pengusadha) kepada Mpu Bharadah, yang merupakan musuh dari Calonarang.

Dewi Durga, selama menjalankan kekuatannya sebagai pemelihara, akan disebut dengan nama Hyang Bhairawi.

3. Samhara Sakti

Ilustrasi wujud Dewi Durga. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

Shamhara Sakti adalah kemahakuasaan untuk melebur atau menghancurkan secara periodik alam fisik (samhara). Semua ciptaan Tuhan tidak ada yang abadi, semua akan mengalami proses penuaan atau pelapukan secara alami.

Dalam teks Calonarang, Dewi Durga mengambil wujud sebagai Bhatari Bhagawati. Ia akan memiliki kemampuan untuk melebur penyakit, kesedihan, kemarahan, kemelaratan, kesombongan, dan lainnya. Sehingga umat manusia atas anugerah-Nya dapat berubah menjadi lebih baik.

Dalam Drama Tari Calonarang, rangda disimbolkan sebagai perwujudan Bhatari Bhagawati. Sehingga, tarian Calonarang ini juga berfungsi sebagai penyomya (penetralisir) kekuatan-kekuatan negatif atau buruk, dan penolak bala untuk desa atau lokasi pementasan.

4. Anugraha Sakti

Ilustrasi wujud Dewi Durga. (unsplash.com/Unfold Memory)

Anugraha Sakti adalah kemahakuasaan Dewi Durga yang dapat memenuhi permintaan para pemuja yang taat melaksanakan ajaran-Nya. Dalam cerita Calonarang, Dewi Durga memberikan anugerah kepada Calonarang dan pengikutnya untuk menghancurkan Kerajaan Airlangga.

Walaupun Calonarang memiliki sifat yang tidak baik, namun Dewi Durga tetap memberikan anugerah karena bakti dan ketekunan memuja dirinya. Ini merupakan simbol dari umat yang melakukan bakti berdasarkan ketulusan dan keyakinan yang kuat.

Verified Writer

Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya