TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Fakta Unik Satwa, Singa Bukan Raja Hutan Lho

Rusa gak punya tanduk, tapi rangga (Bukan Rangga AADC ya)

Sepasang singa di kebun binatang. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

Dunia satwa penuh dengan keajaiban dan keunikan yang tak terbatas. Dari kemampuannya yang luar biasa, hingga perilaku unik. Selama ini, banyak orang yang mengira singa adalah raja hutan. Faktanya tidak seperti itu. Artikel kali ini akan mengulas fakta-fakta unik dari satwa berdasarkan penjelasan Zoo Animal Presenter dari Bali Zoo, I Ketut Agus Setiadi.

Baca Juga: Perbedaan Penyu dan Kura-Kura, Mana yang Dilindungi UU?

1. Singa bukan raja hutan

Sepasang singa di kebun binatang. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

Singa adalah satwa yang hidup di savana, bukan di hutan. Savana adalah ekosistem atau lanskap yang ditandai oleh padang rumput. Jadi lebih tepatnya singa adalah raja savana.

Tugas utama singa jantan, selain mencari makan bagi singa betina, adalah melakukan hubungan seksual. Singa mampu melakukan seks lebih dari 40 kali dalam sehari, terutama pada masa kawin. Proses kawinnya sangat singkat, tidak sampai setengah menit.

2. Monyet dan kera adalah spesies yang berbeda

Jacky, orangutan berusia 46 tahun milik Bali Zoo. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

Banyak orang menyangka monyet dan kera adalah spesies yang sama. Sekilas memang terlihat sama, namun keduanya adalah spesies yang berbeda. Monyet memiliki ekor yang panjang, sedangkan kera tidak memiliki ekor.

Kera memiliki tangan yang lebih panjang dari ukuran kakinya dibandingkan monyet. Saat berjalan, monyet bertumpu pada tangan dan kakinya, sedangkan kera lebih banyak bertumpu pada kedua kakinya. Contoh kera adalah orangutan, sedangkan contoh monyet adalah lutung.

3. Heyna memiliki kekuatan gigitan terkuat kedua di dunia

Sosok Heyna di kebun binatang. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

Heyna adalah satwa yang mirip serigala dan anjing. Namun mereka bukanlah golongan dari kedua satwa ini. Heyna memiliki kekuatan gigitan terkuat kedua dunia, di bawah kuda nil. Heyna hidup berkelompok dan menjadi musuh dari singa.

4. Berang-berang mampu menyelam selama tujuh jam

Ilustrasi berang-berang. (Pixabay.com/Ralphs_Fotos)

Berang-berang merupakan hewan semi akuatik, yaitu sebagian hidupnya dihabiskan di dalam air. Berang-berang dikenal sebagai penyelam ulung, karena mampu bertahan selama tujuh jam di dalam air. Ia juga mampu berenang dengan lincah dan cepat untuk menangkap mangsanya maupun menghindar dari musuhnya.

5. Rusa tidak memiliki tanduk

Rusa yang ada di kebun binatang. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

Selama ini banyak yang salah kalau di kepala rusa adalah tanduk. Padahal bukan tanduk, melainkan rangga. Jika tanduk patah, maka tidak bisa tumbuh lagi. Sedangkan rangga, mampu tumbuh lagi jika patah. Rangga memiliki bentuk seperti dahan pohon. Rusa akan melepaskan rangga setelah musim kawin.

6. Mata satwa sangat peka dengan blitz kamera

Slow Loris, satwa nocturnal. (Bali-zoo.com)

Beberapa satwa, khususnya satwa nocturnal yang beraktivitas di malam hari, sangat sensitif terhadap cahaya dari blitz kamera. Blitz kamera dapat merusak mata hewan notcurnal tersebut. Jadi, sebaiknya kamu tidak menggunakan blitz saat mengambil foto-foto satwa di kebun binatang, atau tempat lainnya.

Verified Writer

Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya