[OPINI] Media Sosial Membuatku Semakin Kesepian

Aku harus terlihat baik-baik saja di medsos, padahal tidak

Penggunaan media sosial (medsos) semakin meningkat di tengah masyarakat, termasuk anak-anak di bawah umur. Entah mereka didampingi orangtua atau memang orangtuanya yang cuek, aku juga kurang begitu paham. Tapi yang aku lihat, anak-anak semakin mudah mengakses medsos, terlebih sekarang yang sedang digandrungi, TikTok.

Belakangan ini, medsos membuatku sangat kesepian. Semakin sering mengaksesnya, semakin aku merasakan kesepian. Entah ada korelasinya atau tidak, tapi itulah yang sedang aku rasakan. Aku semakin merasa kesepian ketika berselancar di medsos, dan tanpa kusadari banyak sekali waktuku terbuang sia-sia hanya karena menatap feed Instagram atau timeline Twitter.

Aku mau cerita sedikit tentang kondisiku. Tahun 2017, aku didiagnosa Bipolar oleh dokter. Semenjak itu, aku selalu minum obat hingga sekarang. Perkembanganku sebagai seorang Bipolar naik turun, ada hal baik dan buruk yang terjadi kepadaku. Namun entah kenapa yang aku rasakan hanyalah hal buruknya saja (hal baik selalu tertutupi dengan hal buruk, menurutku). Setiap bulan aku merasakan naik turun perubahan suasana hati, beradaptasi dengan obat, hingga menjalani kiat-kiat menghadapi perubahan suasana hati yang sangat ekstrem.

Banyak hal yang aku pelajari. Syukurlah. Sekarang aku dapat (setidaknya) sedikit menahan diri ketika hal-hal buruk terjadi, fase depresi misalnya. Fase di mana aku akan merasa sedih, kesal, sepi, dan tidak bergairah sama sekali. Semuanya sudah aku lewati. Entah secara baik atau tidak, tapi aku melewati masa buruk itu.

Baca Juga: [OPINI] Jadi Orang Bipolar di Masyarakat yang Memanggilku Gila

Aku hanya butuh teman bicara agar tidak tenggelam dalam pikiran di kepala

[OPINI] Media Sosial Membuatku Semakin Kesepianilustrasi teman (pexels.com/RODNAE Productions)

Satu hal yang dekat dengan aku selain Bipolar adalah kesepian. Aku seumur hidup belum pernah pacaran. Mungkin aku kesepian udah dari lama. Tapi akhir-akhir ini rasanya aku tidak bisa lagi menahan rasa kesepian itu. Aku merasa butuh seseorang, seorang teman atau sahabat yang bisa menemaniku di masa kesepian ini. Aku selalu menyalahkan diri sendiri ketika merasa kesepian. Lagian mau marah ke siapa juga ketika merasakan kesepian, kan?

Baca Juga: [OPINI] Selamatkan Temanmu Ini dari Bunuh Diri

Media sosial yang begitu luas dan sempurna membuatku merasa kecil

[OPINI] Media Sosial Membuatku Semakin Kesepianilustrasi tidak memiliki teman (freepik.com/jcomp)

Media sosial menambah semuanya semakin berat, menurutku. Instagram membuat aku harus terlihat sempurna. Aku harus mengunggah hal-hal yang baik saja hanya untuk mendapatkan validasi. Setiap mengunggah kesedihan, selalu saja ada teman yang merundungku. Instagram membuatku harus terlihat baik-baik saja, padahal tidak. Ingin rasanya menulis celotehan panjang tentang kesedihan. Namun itu hanya menanam luka, agar aku dikucilkan oleh teman-teman yang terlihat bahagia.

Twitter membuatku harus selalu up to date dengan berita masa kini. Sedikit saja tertinggal, maka aku akan menjadi orang yang paling ketinggalan di dunia Twitter. Insta story Instagram juga sangat berpengaruh terhadap kesepianku. Aku semakin iri ketika melihat teman yang berbahagia, atau mereka memiliki banyak teman lainnya. Sedangkan aku, mempunyai 1 atau 2 teman saja sangat susah. Sialnya, di umur yang sudah menginjak 26 tahun ini, banyak hal yang membuatku semakin kesepian.

Contohnya, aku melihat teman-teman sudah menikah atau mempunyai keluarga. Sedangkan aku di sini masih sendiri, bahkan tidak punya pacar. Aku juga melihat teman-temanku bekerja dan mulai mapan. Sedangkan aku masih harus bisa sehat (secara fisik dan mental) untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Menurutku, banyak hal buruk yang terjadi hanya karena medsos.

Kesepian itu bisa dilawan, carilah teman

[OPINI] Media Sosial Membuatku Semakin KesepianIlustrasi media sosial (Unsplash.com/Austindistel)

Untuk yang sering kesepian juga, tulisan ini aku tujukan untuk kamu, kalian. Kalian tidak sendiri. Inilah beberapa hal yang kulakukan ketika kesepian atau tidak punya teman cerita:

1. Menyibukkan diri

Buatlah diri kalian sibuk, sebisa mungkin. Dengan menonton series di Netflix, membaca buku, menonton video kucing dan video lucu di YouTube, bermain game, atau apa pun yang bisa membuat kalian tetap sibuk. Jangan buang waktu kalian dengan berselancar di media sosial karena dampaknya sangat buruk.

2. Istirahat sebentar dari media sosial atau handphone

Hal ini sering aku lakukan. Biasanya aku mematikan handphone selama seminggu atau lebih. Ini sangat membantu, karena kita sesungguhnya benar-benar jenuh dengan media sosial. Hal ini setidaknya dapat meredam rasa itu walaupun sedikit.

3. Percayalah, kalian tidak sendiri

Kalian tidak sendiri. Kalian bisa saja menghubungi teman dan kerabat dekat, atau bahkan teman jauh yang jarang berkomunikasi. Tidak apa-apa, siapa pun yang mau diajak ngobrol. Mengobrolah secara santai dan tenang tanpa adanya paksaan serta tekanan. Bawa semuanya dengan nyaman, dan percayalah kalian tidak sendiri. Kalian bisa menghubungi aku ketika tidak ada lagi teman yang bisa diajak bicara.

Teruntuk siapa saja yang sudah membaca tulisan ini, aku ucapkan terima kasih. Terima kasih sudah berjuang, terima kasih sudah menyempatkan membaca tulisan ini, terima kasih sudah menjadi kuat, terima kasih sudah menjadi hebat. Kita tidak pernah benar-benar sendiri. Selalu ada hal baik yang menanti dan tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Semangat untuk teman-teman semua!

Muhammad Riduan Photo Community Writer Muhammad Riduan

Aku adalah Abu Yang Memendam Dendam.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya