[OPINI] Menjaga Optimisme Berbisnis Online di Tengah Tekanan Pandemik
Oleh: I Made Prasetya Wiguna Mahayasa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pandemik COVID-19 telah menghantam beberapa sektor di Indonesia, terutama sektor ekonomi. Banyak perusahaan tutup sementara waktu, namun tidak sedikit pula yang gulung tikar karena omzet drop secara signifikan.
Toko-toko menjadi sepi akibat dibatasinya pergerakan masyarakat, dengan harapan penularan COVID-19 dapat dicegah secepatnya. Aktivitas yang biasanya dilakukan secara tatap muka, kini berpindah menggunakan media internet. Baik kegiatan belajar, bekerja, jual-beli, semuanya kini berpindah dengan menggunakan media online.
Dalam menjawab tantangan ini, para pelaku industri dan perusahaan diuji untuk tetap bisa menjaga optimisme mereka dalam berwirausaha dan bagaimanapun, harus pintar mengikuti adanya perubahan yang terjadi. Misalnya para pelaku UMKM, mereka dituntut untuk mampu beralih dari yang semula menggunakan media offline saja ketika promosi dan memberi jasa, sekarang mau tidak mau harus bermigrasi ke dalam dunia bisnis online.
Ada beragam jenis bisnis online. Mulai dari toko online, jasa pemesanan makanan, biro jasa, pasar online, dan lainnya. Sebenarnya hampir semua bisnis dapat dijalankan dengan menggunakan media online. Hanya saja perlu dipastikan bagaimana strategi dari pelaku usaha untuk mengintegrasikan layanan mereka ke media online yang dapat diakses seluruh masyarakat tanpa harus keluar rumah.
Lalu bagaimana cara memulai bisnis online dalam masa pandemik COVID-19 ini?
Bangun konsep bisnis yang matang
Sesungguhnya bisnis online tidak ada perbedaan dengan bisnis offline, khususnya dalam sisi perencanaan bisnisnya. Online maupun offline, keduanya harus memiliki konsep bisnis yang matang.
Konsep bisnis tersebut terkait dengan tujuan bisnis, siapa konsumen bisnis kita, apa kelebihan bisnis kita apabila dibandingkan dengan bisnis sejenis? Lalu bagaimana pengelolaan sumber daya dalam memaksimalkan bisnis, termasuk pula di dalamnya teknik digital marketing yang benar dalam memasarkan bisnis tersebut.
Tujuan bisnis yang dimaksud dalam hal ini adalah apa yang ingin kita berikan kepada masyarakat. Misalnya, tujuan bisnis toko baju online adalah memberikan kemudahan kepada konsumen untuk berbelanja baju di manapun dan kapanpun. Tujuan tersebut harus benar-benar dirumuskan dengan baik sebab hal inilah yang nantinya menjadi gambaran tentang akan seperti apa bisnis itu nantinya.
Berikutnya yang tidak kalah penting adalah penargetan konsumen secara spesifik. Misalnya saja, produk pakaian wanita tidak mungkin ditawarkan kepada laki-laki. Hal ini penting untuk memastikan bisnis kita apakah nantinya cocok dengan konsumen yang telah ditargetkan atau tidak.
Langkah penargetan bisnis ini harus dilakukan sebelum pemasaran dengan melakukan riset sederhana. Misalnya saja, saya menargetkan Privat Piano Online agar dapat menjangkau konsumen yang tidak bisa datang privat secara offline selama pandemik ini.