TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[OPINI] Media Sosial Membuatku Semakin Kesepian

Aku harus terlihat baik-baik saja di medsos, padahal tidak

ilustrasi sendirian (pexels.com/Jeswin Thomas)

Penggunaan media sosial (medsos) semakin meningkat di tengah masyarakat, termasuk anak-anak di bawah umur. Entah mereka didampingi orangtua atau memang orangtuanya yang cuek, aku juga kurang begitu paham. Tapi yang aku lihat, anak-anak semakin mudah mengakses medsos, terlebih sekarang yang sedang digandrungi, TikTok.

Belakangan ini, medsos membuatku sangat kesepian. Semakin sering mengaksesnya, semakin aku merasakan kesepian. Entah ada korelasinya atau tidak, tapi itulah yang sedang aku rasakan. Aku semakin merasa kesepian ketika berselancar di medsos, dan tanpa kusadari banyak sekali waktuku terbuang sia-sia hanya karena menatap feed Instagram atau timeline Twitter.

Aku mau cerita sedikit tentang kondisiku. Tahun 2017, aku didiagnosa Bipolar oleh dokter. Semenjak itu, aku selalu minum obat hingga sekarang. Perkembanganku sebagai seorang Bipolar naik turun, ada hal baik dan buruk yang terjadi kepadaku. Namun entah kenapa yang aku rasakan hanyalah hal buruknya saja (hal baik selalu tertutupi dengan hal buruk, menurutku). Setiap bulan aku merasakan naik turun perubahan suasana hati, beradaptasi dengan obat, hingga menjalani kiat-kiat menghadapi perubahan suasana hati yang sangat ekstrem.

Banyak hal yang aku pelajari. Syukurlah. Sekarang aku dapat (setidaknya) sedikit menahan diri ketika hal-hal buruk terjadi, fase depresi misalnya. Fase di mana aku akan merasa sedih, kesal, sepi, dan tidak bergairah sama sekali. Semuanya sudah aku lewati. Entah secara baik atau tidak, tapi aku melewati masa buruk itu.

Baca Juga: [OPINI] Jadi Orang Bipolar di Masyarakat yang Memanggilku Gila

Baca Juga: [OPINI] Selamatkan Temanmu Ini dari Bunuh Diri

Aku hanya butuh teman bicara agar tidak tenggelam dalam pikiran di kepala

ilustrasi teman (pexels.com/RODNAE Productions)

Satu hal yang dekat dengan aku selain Bipolar adalah kesepian. Aku seumur hidup belum pernah pacaran. Mungkin aku kesepian udah dari lama. Tapi akhir-akhir ini rasanya aku tidak bisa lagi menahan rasa kesepian itu. Aku merasa butuh seseorang, seorang teman atau sahabat yang bisa menemaniku di masa kesepian ini. Aku selalu menyalahkan diri sendiri ketika merasa kesepian. Lagian mau marah ke siapa juga ketika merasakan kesepian, kan?

Media sosial yang begitu luas dan sempurna membuatku merasa kecil

ilustrasi tidak memiliki teman (freepik.com/jcomp)

Media sosial menambah semuanya semakin berat, menurutku. Instagram membuat aku harus terlihat sempurna. Aku harus mengunggah hal-hal yang baik saja hanya untuk mendapatkan validasi. Setiap mengunggah kesedihan, selalu saja ada teman yang merundungku. Instagram membuatku harus terlihat baik-baik saja, padahal tidak. Ingin rasanya menulis celotehan panjang tentang kesedihan. Namun itu hanya menanam luka, agar aku dikucilkan oleh teman-teman yang terlihat bahagia.

Twitter membuatku harus selalu up to date dengan berita masa kini. Sedikit saja tertinggal, maka aku akan menjadi orang yang paling ketinggalan di dunia Twitter. Insta story Instagram juga sangat berpengaruh terhadap kesepianku. Aku semakin iri ketika melihat teman yang berbahagia, atau mereka memiliki banyak teman lainnya. Sedangkan aku, mempunyai 1 atau 2 teman saja sangat susah. Sialnya, di umur yang sudah menginjak 26 tahun ini, banyak hal yang membuatku semakin kesepian.

Contohnya, aku melihat teman-teman sudah menikah atau mempunyai keluarga. Sedangkan aku di sini masih sendiri, bahkan tidak punya pacar. Aku juga melihat teman-temanku bekerja dan mulai mapan. Sedangkan aku masih harus bisa sehat (secara fisik dan mental) untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Menurutku, banyak hal buruk yang terjadi hanya karena medsos.

Writer

Muhammad Riduan

Aku adalah Abu Yang Memendam Dendam.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya