Keributan Aksi 22 Mei di Jakarta Tak Pengaruhi Pariwisata Bali

Bali masih aman dikunjungi, gak terpengaruh travel advice

Denpasar, IDN Times - Buntut dari aksi tanggal 21 hingga 22 Mei 2019 di Jakarta, delapan negara telah mengeluarkan travel advice atau peringatan perjalanan. Lantas apakah berpengaruh dengan pariwisata di Bali?

1. Travel advice hanya berlaku di Jakarta saja

Keributan Aksi 22 Mei di Jakarta Tak Pengaruhi Pariwisata Baliinstagram.com/travelerndeso

Kepala Dinas Pariwisata Bali, AA Gede Yuniartha Putra, mengatakan travel advice tersebut tidak berpengaruh sama sekali terhadap kondisi pariwisata di Bali. Pasalnya, travel advice itu hanya di wilayah Jakarta saja. Sehingga tak ada pengaruhnya dengan Bali.

"Nggak sih, travel advice itu kan untuk titik-titik tertentu di Jakarta, saya akan buat official statement terkait dengan posisi Bali di mana terkait hal tersebut," kata Yuniartha saat dihubungi, Kamis (23/5).

Delapan negara yang mengeluarkan travel advice di antaranya Australia, Kanada, Amerika, Inggris, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Singapura.

Baca Juga: Polri Sita Uang Dolar Setara Rp40 Juta dari Pelaku Kericuhan Bawaslu

2. Wisatawan perlu diberikan pemahaman tentang kondisi Bali yang masih aman-aman saja

Keributan Aksi 22 Mei di Jakarta Tak Pengaruhi Pariwisata BaliIDN Times/Imam Rosidin

Meski Jakarta mengalami keributan, namun untuk di Bali masih aman-aman saja. Ia mencontohkan, saat terjadi gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah. Banyak wisatawan yang menanyakan kondisi di Bali. Saat itu ia menjelaskan, Bali jaraknya sangat jauh dengan Palu atau 2,5 jam penerbangan. Sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

"Tentang keamanannya kita perlu berikan informasi kepada para wisatawan supaya mereka paham dengan kondisi di Bali yang aman-aman saja. Jakarta saja yang ramai. Jadi, travel advice hanya ada di titik di jakarta," ujarnya.

3. Wisman tidak menurun. Hingga April ini, kunjungannya ke Bali mencapai 18 juta wisman

Keributan Aksi 22 Mei di Jakarta Tak Pengaruhi Pariwisata BaliIDN Times/Diantari Putri

Ia menjelaskan, hingga kini jumlah kunjungan wisatawan asing ke Bali tidak ada mengalami penurunan. Ia menyebut, pada periode Januari hingga April 2019, jumlah kunjungannya mencapai 18 juta wisman.

"Kecuali kunjungan domestik yang turun karena tiketnya mahal," katanya.

4. Domestik turun karena harga tiket pesawatnya mahal

Keributan Aksi 22 Mei di Jakarta Tak Pengaruhi Pariwisata BaliIDN Times/Diantari Putri

Sementara jumlah wisatawan domestik mengalami penurunan sejak awal Januari 2019. Pengaruhnya adalah harga tiket pesawat yang masih mahal. Bahkan angka penurunannya mencapai 11 hingga 12 persen. Namun berapa jumlah pastinya, ia belum merinci.

"Sekarang pesawat domestik lebih mahal, dan yang domestik anjlok dari seluruh pesawat, baik Garuda, Citilink, Lion," ungkapnya.

5. Berikut ini data penumpang domestik dan internasional dari Bandara Ngurah Rai

Keributan Aksi 22 Mei di Jakarta Tak Pengaruhi Pariwisata BaliInstagram.com/baliairport

Dari catatan statistik Lalu Lintas Angkutan Udara (LLAU) periode Januari-April 2019, di Bandar Udara (Bandara) Internasional I Gusti Ngurah Rai mengalami peningkatan untuk penumpang internasional. Namun wisata domestik mengalami penurunan.

Selama empat bulan pertama tahun 2019, sebanyak 7.282.145 penumpang keluar-masuk Bali melalui Bandara Ngurah Rai. Sementara dalam pencatatan pada periode yang sama di tahun 2018 lalu, jumlah penumpang yang terlayani sebanyak 7.141.604 penumpang.

Jika dikomparasikan, terdapat kenaikan jumlah penumpang sebanyak 140.541 penumpang, atau naik sebesar 2 persen jika dibandingkan dengan periode pencatatan Januari-April 2018.

Dari total jumlah penumpang, rute internasional menyumbang sebanyak 4.190.987 penumpang. Sementara penumpang rute domestik jumlahnya 3.091.158 penumpang.

Pada periode ini, penumpang rute internasional sendiri mengalami pertumbuhan 14 persen jika dilakukan komparasi dengan jumlah penumpang penerbangan internasional di tahun lalu, yakni sebanyak 503.702 penumpang.

Sementara rute domestik mengalami penurunan pada periode empat bulan pertama tahun 2019 ini. Jumlah penumpang di periode yang sama di tahun ini mengalami penurunan sebanyak 363.161 penumpang, atau turun 11 persen.

6. Polri menyita uang dolar setara Rp40 juta

Keributan Aksi 22 Mei di Jakarta Tak Pengaruhi Pariwisata BaliIDN Times/Isidorus Rio Turangga

Sekadar diketahui, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menyita uang tunai senilai US$2.760 atau setara Rp40 juta dari para pelaku kerusuhan di depan Gedung Bawaslu pada Rabu (22/5) kemarin.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes (Pol) Argo Yuwono, mengatakan uang dalam pecahan dolar itu diduga akan digunakan untuk membiayai operasional kerusuhan yang terjadi di Bawaslu. Berdasarkan pemeriksaan sementara, uang pecahan dolar itu berasal dari Lombok.

"Jadi, ada barang bukti uang dalam bentuk dolar kami sita dari TKP Bawaslu," kata Argo ketika memberikan keterangan pers, Rabu (22/5) malam. 

Baca Juga: 5 Fakta Kerusuhan di Bawaslu, Siapakah Mereka?

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya