TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gempa Pemicu Tsunami 20 Meter Berpotensi Terjadi di Selatan Jawa

Lebih baik waspada daripada tidak diinfokan sama sekali

IDN Times/Sukma Sakti

Yogyakarta, IDN Times - Pulau Bali baru-baru ini diguncang gempa berkekuatan 5,8 magnitudo Skala Richter (SR), Selasa (16/7) pagi pukul 08.18 Wita. Gempa ini membuat sejumlah bangunan rusak dan beberapa korban luka di Bali. Penyebabnya adalah aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempeng Eurasia.

Namun kabar baru muncul dari seorang Pakar Tsunami dari Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT), Widjo Kongko. Ia memperkirakan gempa megathrust dengan magnitudo 8,8 berpotensi terjadi di selatan Pulau Jawa. Gempa ini bisa menyebabkan timbulnya gelombang tsunami dengan ketinggian 20 meter di sepanjang pantai tersebut.

Baca Juga: Tidak Ada Korban Jiwa, Inilah Pemicu Gempa Bali

1. Apa indikator terjadinya gempa megathurst ini?

(IDN Times/Arief Rahmat)

Widjo Kongko menyebutkan, megathurst ini muncul di sepanjang selatan Jawa sampai ke arah Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT). Hal inilah yang menjadi indikator munculnya gempa besar tersebut. “Ada segmen-segmen megathrust di sepanjang selatan Jawa hingga ke Sumba di sisi timur dan di selatan Selat Sunda. Ada potensi gempa megathrust dengan magnitudo 8,5 hingga 8,8,” katanya di Yogyakarta, Rabu (17/7), seperti yang dikutip dari Antara.

Gempa bermagnitudo cukup besar ini berpotensi munculnya gelombang tsunami. Kata Widjo, jika dilihat dari permodelan, gelombang tsunami ini berpotensi memiliki ketinggian 20 meter, dan bisa merendamkan daratan sejauh sekitar tiga hingga empat kilometer.

2. Gelombang tsunami diperkirakan tiba ke daratan 30 menit pascagempa

IDN Times/Sukma Sakti

Widjo melanjutkan, ketika gempa besar itu terjadi, maka gelombang tsunami akan tiba dalam waktu sekitar 30 menit. Apabila Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan peringatan dini pascagempa itu dalam waktu lima menit, maka warga hanya punya waktu sekitar 25 menit untuk melakukan evakuasi.

3. Cilacap hingga Jawa Timur rawan terkena dampak gelombang tsunami yang cukup panjang

Ilustrasi tsunami (elheraldoslp.com.mx)

Cilacap hingga ke Jawa Timur adalah daerah paling berpotensi kena dampak gelombang tsunami yang cukup panjang. Berdasarkan catatan, gempa besar di selatan Pulau Jawa yang menimbulkan gelombang tsunami pernah terjadi pada tahun 1994 di Banyuwangi dengan magnitudo 7. Ada juga gempa bermagnitudo 6,8 hingga menyebabkan tsunami pernah terjadi di Pangandaran pada tahun 2006 lalu.

“Gempa 1994 tidak ada catatan terjadi tsunami di DIY. Tetapi pada tahun 2006 ada catatan terjadi tsunami di selatan DIY. Tapi jangkauannya tidak melebihi Gumuk Pasir di Parang Kusumo,” ujarnya.

Meskipun demikian, dari hasil penelitiannya, ia meyakini pernah terjadi gempa megathrust magnitudo 9 di selatan Pulau Jawa. Keyakinan ini temukan saat mengukur umur radioaktif dari beberapa unsur yang timnya temukan di Lebak banten dan Bali.

“Umur radioaktif dari unsur-unsur yang kami temukan di Lebak Banten dan Bali memiliki umur yang sama. Artinya, pernah ada tsunami di selatan Jawa karena gempa dengan magnitudo besar,” ungkapnya.

Berita Terkini Lainnya