TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ratusan Warga Denpasar Tanda Tangan, Dukung Dicabutnya Remisi Susrama

Siapa yang kemarin ada di Renon dan ikut tanda tangan?

IDN Times/Imam Rosidin

Denpasar, IDN Times - Solidaritas Jurnalis Bali (SJB) secara masif menggelar aksi di Kantor Wilayah Hukum dan HAM Bali (Kemenkumham) Bali untuk menuntut dicabutnya remisi perubahan I Nyoman Susrama, otak pembunuh wartawan Radar Bali, AA Gde Narendra Prabangsa.

Pada Minggu (3/2) pagi lalu, SJB hadir di Car Free Day atau Hari Bebas Kendaraan di Lapangan Puputan Renon untuk menggalang dukungan warga melalui tanda tangan.

Baca Juga: Kecam Jokowi Soal Remisi Susrama, ini 6 Tuntutan Aliansi Jurnalis Bali

1. Awalnya warga penasaran, baca selebaran, baru setelah itu membubuhkan tanda tangan

IDN Times/Imam Rosidin

Aksi tersebut dilakukan sejak pukul 06.00 Wita pagi hingga 10.00 Wita. Spanduk berwarna putih berukuran 5x1 meter tersebut dibentangkan di tepi jalan saat warga sedang berlari-lari di Lalangan Puputan.

Puluhan jurnalis yang ada di lokasi membagikan selebaran yang isinya terkait tuntutan, dan bagaimana gambaran kasus pembunuhan Prabangsa.

Warga yang lalu lalang nampak memerhatikan dan kerap berhenti untuk membubuhkan tanda tanganya. Sementara beberapa lainnya yang penasaran tertarik untuk membaca selebaran, kemudian ikut melakukan tanda tangan. Hingga usai, ratusan tanda tangan berhasil dikumpulkan.

2. Tak boleh ada teror untuk jurnalis

IDN Times/Imam Rosidin

Nyoman Mardika, tim SJB, mengatakan aksi ini bertujuan untuk mengampanyekan kepada publik terkait cabut remisi pembunuh jurnalis.

Ia mengungkapkan jiak pekerjaan jurnalis adalah untuk kepentingan publik. Jadi tak boleh ada bentuk teror jenis apapun kepada para jurnalis.

"Di acara ini, kami imbau dan mengundang seluruh masyarakat untuk berempati dan simpati terhadap kerja jurnalis. Utamanya untuk mendukung pencabutan remisi pembunuh jurnalis," katanya di sela-sela aksi, Minggu (3/2) pagi.

3. Publik harus tahu soal kasus ini

IDN Times/Imam Rosidin

Ia menekankan aksi ini supaya publik tahu bahwa pernah ada jurnalis yang dibunuh oleh sekelompok orang karena berita. Sementara, otak dari pembunuhnya kini akan mendapatkan remisi.

"Ini tujuannya agar di masa depan tak ada lagi jurnalis yang diteror apalagi dibunuh secara berencana. Aksi ini juga demi menjamin kebebasan pers dan demokrasi di Indonesia," tegasnya.

Baca Juga: Yasonna Perintahkan Dirjen PAS ke Bali Soal Remisi Susrama

Berita Terkini Lainnya