Brand Teh Lokal Indonesia Kalah Nama di Internasional

Badung, IDN Times - Untuk mengapresiasi kekayaan rasa dan budaya teh dari berbagai penjuru dunia, serta menghadirkan pengalaman yang berkesan bagi para pencinta teh. Savis Tea, merek teh artisan menyelenggarakan International Tea Day Celebration di The Mulia Resort & Villas Nusa Dua, Bali, pada Rabu (21/5/2025). Head Manager Savis Tea, Novi, mengatakan, Indonesia merupakan negara keenam penghasil teh terbesar di dunia.
Permasalahan yang dihadapi industri ini adalah brand teh internasional lebih kuat pasarnya daripada teh asal Indonesia. Sehingga ia berharap geliat teh lokal Indonesia segera bisa mendunia ke depannya.
"Perayaan Hari Teh Internasional ini adalah ungkapan kecintaan kami pada teh dan keinginan untuk berbagi keindahan serta fleksibilitasnya," ungkapnya.
1. Mengapa harus minum teh?

Head Manager Savis Tea, Novi, mengatakan teh memiliki kandungan yang sangat baik, yaitu Polifenol yang berfungsi sebagai antioksidan. Kandungan tersebut dinilai bagus untuk kesehatan jantung. Tidak hanya diseduh dengan air panas, teh juga bisa dikonsumsi dengan sajian lainnya seperti mocktail, cocktail, hingga mengubah rasa dan bentuknya menyerupai wine.
"Sekarang ini mungkin teh belum sepopuler kopi. Secara fungsi itu baik. Masing-masing teh fungsinya beda dan baik untuk kesehatan tubuh," terangnya.
2. Bali series collection, teh artisan yang terinspirasi dari Bali

Dalam kesempatan ini, Novi memperkenalkan delapan jenis teh yang terinspirasi dari Bali, yang disebutnya sebagai Bali series collection. Bali series collection sendiri merepresentasikan perjalanan dari delapan destinasi wisata terkenal di Pulau Bali di antaranya Kuta Paradise, Sacret Uluwatu, Lovina Lagoon, Royal Ubud, Delight Bedugul, Exotic Kintamani, dan Sanur Breeze.
Pihaknya berharap, Bali series collection ini dapat menjadi alternatif oleh-oleh untuk wisatawan, sekaligus bisa membawa nama produk teh lokal di mata internasional terutama di kelas premium.
"Jadi kami terinspirasi dari perjalanan wisatawan, dari keragaman budaya, dari kekayaan hayati yang terkandung di Pulau Bali ini. Jadi kami coba untuk mem-blending teh dengan produk-produk atau tanaman herbal ataupun flower yang terkenal dari masing-masing daerah wisata," terangnya.
3. Masyarakat dan pasar perlu diedukasi terkait teh

Satu kendala pemasaran teh lokal Indonesia adalah belum teredukasinya masyarakat dan pasar mengapa harus mengonsumsi teh. Oleh karenanya, dalam peringatan Hari Teh Internasional ini, diselenggarakan beberapa kegiatan untuk mengedukasi. Seperti Savis Universitea, yakni kelas tea blending interaktif akan dipandu oleh ahli dari Savis Tea. Keseruan ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk menciptakan racikan teh personal dengan aroma dan cita rasa sesuai preferensi.
Juga ada Harmoni Rasa dalam Setiap Gigitan, yakni pengalaman tea pairing akan menyajikan kombinasi menarik antara berbagai jenis teh dengan canape pilihan yang dirancang untuk saling melengkapi rasa. Lalu Kesegaran Inovatif Berbasis Teh, yakni mocktail party akan menampilkan beragam kreasi minuman segar yang menggunakan teh sebagai bahan utama, menawarkan perspektif baru dalam menikmati teh.
"Salah satu PR-nya adalah mengedukasi. Mengedukasi market, konsumen. Kenapa sih mereka harus memilih teh dari Indonesia," terangnya.