Lansia di Bali Tidak Makan 4 Hari Setelah Istri Meninggal

Peristiwa ini terjadi di Kabupaten Klungkung

Klungkung, IDN Times - I Made Cemeng (70) dalam kondisi lemas pada saat Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, dan pihak Desa Gunaksa menyambanginya di kamar kos, Senin (23/5/2023) malam.

Lansia itu tidak mau makan dan lemas setelah istrinya meninggal dunia beberapa hari lalu. Suwirta dan pihak Desa Gunaksa harus turun tangan karena Made Cemeng tidak mau berobat. Apalagi selama 30 tahun, Made Cemeng tidak memiliki kartu identitas diri, sehingga tidak menerima jaminan kesehatan dari pemerintah. Ia memiliki dua orang anak. Namun anak yang pertama meninggal pada saat masih bayi. Sedangkan anak kedua kini berusia 40 tahun.

1. Kadek Suardana bingung orangtuanya sakit, dan tidak memiliki identitas diri untuk ke rumah sakit

Lansia di Bali Tidak Makan 4 Hari Setelah Istri MeninggalKadek Suardana dan orangtuanya, Made Cemeng, saat ditemui di RSUD Klungkung. (Dok. IDN Times/Istimewa)

I Made Cemeng berbaring lemas di Ruangan Kusamba Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Klungkung. Ia masih terpukul setelah istrinya meninggal dunia beberapa hari lalu. Suardana bercerita, ayahnya tidak makan selama 4 hari.

“Mungkin bapak masih terpukul, karena ibu kami meninggal beberapa hari lalu,” ujar anak kedua Made Cemeng, Kadek Suardana (40), saat ditemui di RSUD Klungkung, Selasa (23/5/2023).

Karena keterbatasan ekonomi dan tidak memiliki identitas diri, Kadek Suardana memberanikan diri datang ke Kantor Bupati Klungkung untuk bertemu I Nyoman Suwirta. Ia memohon agar ayahnya bisa dibantu pengobatan ke RS walaupun tidak memiliki identitas.

“Saya beranikan diri ke Kantor Bupati Klungkung untuk meminta bantuan berobat. Karena bapak tidak punya identitas, beruntung saat itu mau diterima Bupati,” jelasnya.

2. Pihak desa menemukan Made Cemeng dalam kondisi lemas di kamar kos

Lansia di Bali Tidak Makan 4 Hari Setelah Istri MeninggalBupati Klungkung I Nyoman Suwirta saat menengok kondisi Made Cemeng yang lemas karena 4 hari tidak makan. (Dok. IDN Times/Istimewa)

Mendapat laporan itu, Suwirta dan pihak Desa Gunaksa menyambangi kosannya Made Cemeng di Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Senin (22/5/2023) malam. Mereka melihat Made Cemeng lemas, dan berbaring di atas kasur yang tipis. Mereka berusaha membujuknya agar mau berobat. 

“Karena kondisinya sudah lemas, ia diminta oleh Bupati untuk dibawa ke rumah sakit. Terkait identitas diri untuk jaminan kesehatan, kami fasilitasi dari Desa Gunaksa,” kata Perbekel Desa Gunaksa, I Wayan Sadiarna, Selasa (23/5/2023).

Wayan Sadiarna menjelaskan, Made Cemeng tinggal berpindah-pindah dan belum melaporkan diri ke Desa Gunaksa. Sehingga keberadaannya tidak diketahui oleh pihak desa.

Made Cemeng sebelumnya tinggal bersama istrinya. Namun beberapa hari lalu, istrinya meninggal dunia. Sementara anaknya tinggal terpisah di perumahan bedeng sekitar eks Galian C Kabupaten Klungkung.

“Made Cemeng ini identitasnya tidak terekam di wilayah mana pun, karena tidak punya identitas diri. Paling penting sekarang Made Cemeng sudah dapat penanganan di rumah sakit. Jaminan kesehatannya juga sudah diurus,” terang Sadiarna.

3. Selama 30 tahun ini Made Cemeng tidak memiliki identitas diri

Lansia di Bali Tidak Makan 4 Hari Setelah Istri MeninggalBupati Klungkung I Nyoman Suwirta saat menengok kondisi Made Cemeng yang lemas karena 4 hari tidak makan. (Dok. IDN Times/Istimewa)

Made Cemeng merupakan warga dari Kecamatan Nusa Penida, dan memiliki KTP yang sudah kedaluwarsa sejak tahun 1993 silam. Awalnya ia hendak transmigrasi ke Kalimantan bersama keluarganya, namun dibatalkan oleh pemerintah pada saat itu.

“Padahal semua barang sudah dijual di kampung halaman, tapi transmigrasi batal. Kami lalu merantau ke Denpasar,” kata Kadek Suardana.

Made Cemeng pernah mengurus kependudukan di Kota Denpasar, namun tidak diterima. Semenjak itulah lansia yang masih bekerja sebagai buruh angkut pasir itu tidak memiliki KTP selama puluhan tahun.

“Selama ini bapak saya sehat, baru kali ini sakit. Mungkin karena masih terpukul dengan meninggalnya ibu kami,” ungkapnya.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya