Kader Hanura di Klungkung Diminta Tampil di Pilkada

Usung from zero to hero

Klungkung, IDN Times - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Klungkung masih jauh. Namun Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Hanura Klungkung mulai memanaskan mesin partainya, dengan menggelar pendidikan politik bagi kader dan kaum millennial. Agar ke depan, Partai Hanura siap bersaing dengan tagline baru from zero to hero.

1. Lolak meminta kadernya bersiap diri dan berharap ada yang tampil di pilkada

Kader Hanura di Klungkung Diminta Tampil di PilkadaDok.IDN Times/Istimewa

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hanura Bali, I Kadek Arimbawa yang akrab dipanggil Lolak, menegaskan kader Hanura yang duduk di fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Klungkung agar bisa tampil di Pilkada mendatang.

Walau situasi politik Klungkung masih adem ayem, ia meminta kadernya untuk bersiap diri dan berharap agar ada kader Hanura yang bisa digadang-gadang untuk tampil. Apalagi Hanura bisa membentuk fraksi sendiri dengan tiga kadernya duduk di DPRD.

“Walaupun ada tiga kursi, Hanura di Klungkung harus bisa tampil. Banyak kader yang bisa dihembuskan. Misalnya pak Buda (Sekretaris DPC Hanura) ini bisa dimainkan,” ujar Lolak sambil tersenyum, Selasa (11/2) kemarin.

2. Biaya maju jadi bupati mahal. Bisa mencapai Rp10 miliar

Kader Hanura di Klungkung Diminta Tampil di PilkadaIlustrasi (IDN Times/Mela Hapsari)

Lalu ditanya soal ada tidaknya keinginan Lolak maju di Pilkada Klungkung, politisi asal Desa Kamasan, Klungkung mengaku belum ada keinginan ke arah itu. Menurut Lolak, biaya untuk menjadi bupati sangat tinggi atau mahal. Setidaknya membutuhkan dana sekitar Rp10 miliar untuk berani maju mencalonkan diri menjadi bupati.

“Saya harus lihat dulu di mana dapat uang Rp10 miliar. Belum lagi kalau disuruh untuk bayar mahar agar dapat rekomendasi,” ungkapnya.

3. Lolak mengaku terpuruk saat pileg tahun lalu. Namun ia tegaskan akan bangkit

Kader Hanura di Klungkung Diminta Tampil di PilkadaDok.IDN Times/Istimewa

Lolak mengakui jumlah suara atau kursi Hanura di Bali terpuruk. Karena dari pengalaman lima tahun lalu, Hanura bisa mendapat 30 kursi dan satu kursi di DPRD Provinsi Bali. Tapi dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) tahun lalu Hanura, hanya mendapat 15 kursi dan satu kursi di DPRD Bali.

Kondisi ini juga terjadi di Klungkung, yang sebelumnya lima kursi, sekarang menjadi tiga kursi di DPRD. Sehingga untuk mengusung calon bupati dan wakil bupati Hanura harus berkoalisi dengan partai lain.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya