Inilah Kampus di Bali yang Buka Prodi Pengobatan Tradisional

Prodi ini bahkan sudah terakreditasi A

Denpasar, IDNTimes - Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar bisa dibilang sebagai kampus satu-satunya di Bali yang memiliki program studi untuk mengembangkan pengobatan tradisional menggunakan bahan obat-obatan alami secara empiris. Yaitu Program Studi (Prodi) Kesehatan Ayurweda. Program ini berdiri dengan Surat Keputusan (SK) Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2008, dan telah terakreditasi A sesuai Nomor SK BAN-PT:  1264/SK/BAN-PT/Akred/S/V/2018.

Prodi Ayurweda semakin berpeluang besar diminati setelah adanya pengembangan pengobatan tradisional di Bali pascakeluarnya Peraturan Gubernur (Pergub) Bali Nomor 55 Tahun 2019 Tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional Bali.

1. Prodi Kesehatan Ayurweda secara khusus mempelajari pengobatan tradisional

Inilah Kampus di Bali yang Buka Prodi Pengobatan TradisionalMahasiswa UNHI (Instagram.com/UNHI)

Prodi Kesehatan Ayurweda berisi pengetahuan dan praktik tentang kesehatan berdasarkan pengalaman praktis serta pengamatan yang diajarkan secara turun menurun. Artinya, program ini lebih banyak mempelajari dan melakukan pengembangan pengobatan tradisional.

Ilmu kesehatan Ayurweda ini secara luas mencakup layanan kesehatan ke masyarakat, mulai dari preventif, kuratif, promotif, rehabilitatif, dan kosmetika. 

“Secara umum, Ayurweda belajar mekanisme tradisional dalam mendiagnosa penyakit. Sakit dalam pandangan Ayurmedik tidak hanya bersifat fisik tapi juga nonfisik,” ujar Humas UNHI Denpasar, I Gusti Agung Paramita, Minggu (20/8/2023).

2. Pelajari Toksikologi, sampai tanaman obat

Inilah Kampus di Bali yang Buka Prodi Pengobatan Tradisionalilustrasi obat tradisional (pexels.com/Yan Krukov)

Cakupan ilmu yang dipelajari di Prodi Kesehatan Ayurweda ini sangat luas. Tidak sebatas mempelajari kesehatan tradisional, tetapi juga mempelajari cabang ilmu kesehatan lainnya.

Misalnya pada Semester 2, mahasiswa akan mempelajari tanaman obat, penggunaan peralatan modern, fisiologi, anatomi manusia, biologi sel, antropologi medik kesehatan, bahkan parasitologi, dan mikrobiologi.

Prodi ini juga mempelajari psikologi kesehatan, farmasi, pengobatan dengan yoga, hingga toksikologi. Lalu pada semester berikutnya, akan mempelajari secara umum pengobatan usadha (pengobatan tradisional) Bali. 

3. Lulusan Kesehatan Ayurweda berpeluang dibutuhkan untuk layanan kesehatan tradisional yang sudah dibuka di beberapa RS Bali

Inilah Kampus di Bali yang Buka Prodi Pengobatan TradisionalLayanan kesehatan tradisional di RSJ Provinsi Bali di Bangli. (Dok.IDNTimes/RSJ Provinsi Bali)

Prodi Kesehatan Ayurweda ini juga mempelajari layanan kesehatan tradisional seperti akupuntur dan pelayanan obat-obatan herbal. Gayung bersambut, minat calon mahasiswa ke prodi ini terbuka lebar setelah terbitnya Pergub Bali Nomor 55 tahun 2019 Tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional Bali. Lulusan Prodi Kesehatan Ayurweda ini sangat berpeluang besar untuk mengabdikan dirinya di beberapa rumah sakit Bali yang membuka layanan kesehatan tradisional.

Sebut saja RSUD Wangaya, RSUP Prof Ngoerah, RSUD Bali Mandara, hingga hingga yang terbaru adalah Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali di Kabupaten Bangli yang telah membuka layanan melukat (membersihkan diri menggunakan media air suci) maupun yoga untuk kesehatan mental.

Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSJ Bangli, dr Dewa Gde Basudewa, layanan kesehatan tradisional ini lebih menyasar pasien umum. Mereka akan mendapatkan layanan kesehatan tradisional setelah ada persetujuan dari dokter penanggung jawab.

“Secara umum, pelayanan kesehatan tradisional di RSJ Provinsi Bali hampir sama dengan rumah sakit lainnya. Tapi yang membedakan, kami di RSJ Provinsi Bali ada layanan melukat,” ungkap Basudewa, Rabu (9/8/2023) lalu.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya