Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Empat Formasi Dokter Spesialis di Klungkung Nihil Pelamar

ilustrasi dokter (freepik.com/jcomp)

Klungkung, IDN Times - Kementerian Kesehatan saat ini tengah melakukan berbagai upaya untuk menambah jumlah dokter spesialis di Indonesia. Saat ini hampir semua wilayah di Indonesia kekurangan tenaga dokter spesialis. Demikian halnya dengan di Kabupaten Karangasem dan Klungkung yang sampai saat ini minim dokter spesialis.

Khusus di Kabupaten Klungkung, rekrutmen Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk dokter spesialis sebenarnya sudah dilakukan pada tahun 2021 lalu. Hanya saja masih ada beberapa formasi dokter spesialis yang bahkan tidak ada pendaftarnya.

Lalu bagaimana upaya yang akan dilakukan untuk menarik minat dokter spesialis bertugas di Kabupaten Klungkung?

1. Dokter spesialis jadi kebutuhan mendesak di Kabupaten Karangasem

ilustrasi periksa ke dokter (pexels.com/cottonbro)

Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karangasem sebelumnya telah melakukan analisa jabatan untuk mengetahui kekurangan tenaga medis di Karangasem. Dari hasil analisa jabatan tersebut, formasi dokter spesialis menjadi kebutuhan yang sangat mendesak di Kabupaten Karangasem. 

Kabid Pelayanan RSUD Karangasem, I Komang Wirya, menjelaskan sampai saat ini RSUD Karangasem kekurangan spesialis Jantung, Spesialis Penyakit Dalam, Spesialis THT, Spesialis Radiologi, dan Spesialis Kedokteran Jiwa.

“Misalnya saja dokter spesialis jantung di RSUD Karangasem hanya ada 1 orang. Namun jumlah pasien penyakit jantung per semester mencapai sekitar 1.400 orang atau rata-rata 10 sampai 15 pasien per harinya,” ungkap Komang Wirya, Senin (19/12/2022) lalu.

Idealnya setiap poliklinik di RSUD Karangasem diisi oleh 3 orang dokter spesialis, sehingga bisa saling membagi tugas. Namun saat ini rata-rata hanya ada 1 sampai 2 dokter di setiap poliklinik.

“Meskipun kami kekurangan dokter spesialis, kami pastikan pasein masih terlayani dengan baik. Kami maksimalkan tenaga yang ada dan kami berharap ke depan segera ada tambahan tenaga,” harapnya.

2. Meski tanpa pelamar, formasi akan tetap dibuka

unsplahs.com/Jeshoots.com

Setali tiga uang dengan kondisi di Kabupaten Karangasem, Kabupaten Klungkung pun masih kekurangan dokter spesialis. Padahal pada tahun 2021 lalu, Pemkab Klungkung telah membuka rekrutmen CPNS untuk formasi dokter spesialis.

Sebelum rekrutmen pada 2021, RSUD Kabupaten Klungkung yang masuk dalam rumah sakit rujukan di Bali Timur masih kekurangan dokter spesialis bedah plastik, dokter spesialis forensik, dokter spesialis gizi klinik, dokter spesialis kandungan, dokter spesialis orthodonti, dokter spesialis paru-paru, dan dokter spesialis urologi. 

Namun pada rekrutmen PNS yang dilakukan tahun 2021 lalu, ternyata 4 formasi dokter spesialis tidak ada yang melamar.

“Ada 4 formasi dokter spesialis yang nihil pelamar,” ujar Kepala Badan Kepegawaian Daerah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Klungkung, I Komang Susana, Jumat (6/1/2023).

Formasi yang nihil pelamar tersebut yakni dokter spesialis bedah, dokter spesialis forensik, dokter spesialis orthodonti, dan dokter spesialis paru-paru.

Komang Susana tidak mengetahui secara pasti kenapa 4 formasi itu kosong pelamar. Namun formasi ini akan tetap dibuka pada rekrumen PNS berikutnya.

3. Cari cara agar dokter spesialis berminat melamar

ilustrasi konsultasi dokter (freepik.com/tirachardz)

Terkait kekurangan dokter spesialis, RSUD Karangasem sudah melakukan pengusulan ke Kementerian Kesehatan pada bulan November lalu. Nantinya permintaan itu akan diteruskan ke Kemenpan-RB.

“Nanti apakah dapat PNS atau PPPK, itu keputusan pemerintah pusat," jelas Wirya.

Sementara itu, Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, mengatakan bahwa kosongnya pendaftar pada formasi dokter spesialis ini sudah beberapa kali terjadi di Klungkung saat rekrutmen PNS. Menurutnya ketersediaan dokter spesialis yang terbatas, menjadi penyebabnya. Ke depan, ia akan mencari cara agar dokter spesialis yang baru menyelesaikan pendidikan tertarik melamar PNS di Klungkung. Misalkan dengan menaikkan tunjangan dokter spesialis dan lainnya.

"Nanti akan kami pikirkan, mungkin bisa dengan menaikkan tunjangan dokter spesialis. Kami kaji dulu semua, sampai saat ini pelayanan masih normal. Ini harus kami pikirkan untuk meningkatkan pelayanan di RSUD Klungkung," jelas Suwirta. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ni Ketut Sudiani
EditorNi Ketut Sudiani
Follow Us