Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Waspada Cuaca Buruk Ganggu Penyeberangan Bali-Jawa hingga Akhir Tahun

IMG-20251117-WA0150.jpg
Cuaca di sekitaran Selat Bali normal pada Senin, 17 November 2025. (Dok.Istimewa)

Jembrana, IDN Times - Cuaca ekstrem atau buruk belakangan ini kerap melanda wilayah perairan Selat Bali. Cuaca tak menentu tersebut sempat memicu serangkaian kendala, mulai dari penundaan sementara pelayaran, hingga insiden kapal kandas. Senin 17 November 2025 sore tadi, cuaca di sekitar Selat Bali disebut normal.

ASDP (Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Pelabuhan Gilimanuk mengakui bahwa pihaknya telah menyiapkan langkah antisipasi menyeluruh mengingat potensi cuaca ekstrem diperkirakan masih akan berlanjut hingga akhir 2025. Mulai dari koordinasi dengan BMKG terkait cuaca, dan menyiagakan personel sebagai antisipasi terhadap dampak cuaca buruk.

1. Cuaca buruk sudah memicu penundaan pelayaran dan kapal kandas

IMG-20251111-WA0224.jpg
Tim SAR gabungan saat mengevakuasi penumpang pada insiden kapal kandas di perairan Selat Bali, pada Selasa (11/11/2025). (Dok.Istimewa)

Manajer ASDP Pelabuhan Gilimanuk, Didi Juliansyah, membenarkan bahwa cuaca ekstrem sudah beberapa kali mengganggu operasional. Pihaknya mencatat adanya penutupan atau penundaan pelayaran untuk sementara waktu demi keselamatan.

"Selama ini sudah ada beberapa kali penutupan atau penundaan sementara pelayaran karena cuaca buruk. Kemarin juga sempat terjadi kapal kandas karena dampak cuaca buruk namun sudah berhasil lepas kandas," kata Didi saat dikonfirmasi.

Menurut hasil koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pada November dan Desember 2025 merupakan puncak musim hujan. Oleh karena itu, ASDP harus proaktif menyiapkan berbagai skenario untuk mengantisipasi hal terburuk, dan menyesuaikannya dengan kondisi riil di lapangan.

2. Koordinasi intensif dan penyesuaian jadwal

IMG-20251111-WA0229.jpg
Tim SAR gabungan saat mengevakuasi penumpang pada insiden kapal kandas di perairan Selat Bali, pada Selasa (11/11/2025). (Dok.Istimewa)

Untuk memitigasi dampak cuaca ekstrem, ASDP Gilimanuk menerapkan koordinasi intensif dengan berbagai pihak terkait. Didi menyebut, update informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) dilakukan setiap waktu.

"Tentunya koordinasi dengan BMKG kita update setiap waktu dan menyesuaikan dengan kondisi di lapangan," sebutnya.

Koordinasi tidak hanya terbatas pada BMKG, tetapi juga dengan ASDP Cabang Ketapang, Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), serta Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD). Tujuannya adalah untuk menyesuaikan jadwal keberangkatan dan melakukan penundaan kapal secara tepat waktu jika terjadi cuaca buruk.

Langkah operasional lain yang disiapkan antara lain memaksimalkan area parkir pelabuhan untuk menampung kendaraan yang terdampak penundaan. Kemudian berkoordinasi dengan Basarnas dan kepolisian jika terjadi kecelakaan kapal, serta menyiapkan tempat atau ruangan evakuasi khusus untuk pengguna jasa yang terdampak.

3. Utamakan keselamatan pengguna jasa

Arus mudik Pelabuhan Gilimanuk. (IDN Times /Putu Sastra Putra)
Pelabuhan Gilimanuk. (IDN Times/Putu Sastra Putra)

Menutup keterangannya, Didi Juliansyah mengimbau kepada seluruh warga yang hendak menyeberang di lintas Ketapang-Gilimanuk agar selalu memperhatikan kondisi cuaca sebelum melakukan perjalanan.

"Pihaknya mengimbau kepada seluruh warga agar selalu memperhatikan cuaca di lapangan ketika hendak melakukan penyeberangan di lintas Ketapang-Gilimanuk," ujarnya.

Jika terjadi cuaca buruk yang menyebabkan penundaan pelayaran, pengguna jasa diminta untuk memaklumi kondisi tersebut, karena prioritas utama manajemen adalah keselamatan.

Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us

Latest News Bali

See More

Waspada Cuaca Buruk Ganggu Penyeberangan Bali-Jawa hingga Akhir Tahun

17 Nov 2025, 18:02 WIBNews