Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Wamenpar RI Menyoroti Keamanan Bali Pascapenembakan WNA di Vila

IMG_5012.jpeg
Wamenpar RI, Ni Luh Puspa, di sebelah kiri Menbud RI, Fadli Zon, dalam gelar pawai Pesta Kesenian Bali 2025. (IDN Times/Yuko Utami)

Denpasar, IDN Times - Pemerintah Pusat menyoroti kondisi keamanan Bali pascapenembakan warga negara asing (WNA) asal Australia. Kejadian penembakan pada 14 Juni 2025 lalu di vila kawasan Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung itu mengakibatkan satu orang Australia meninggal dunia. Sementara, seorang lainnya mengalami luka. Wakil Menteri Pariwisata Republik Indoensia (Wamenpar RI), Ni Luh Enik Ermawati atau dikenal dengan Ni Luh Puspa, merasa prihatin atas peristiwa tersebut.

“Kami sangat prihatin sekali dengan apa yang terjadi. Ini sudah ditangani pihak kepolisian. Kami mengapresiasi langkah-langkah pihak kepolisian sudah menangkap pelakunya,“ ujar Puspa kepada awak media di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Lapangan Bajra Sandhi Renon, Kota Denpasar, pada Sabtu (21/6/2025).

Seperti apa langkah dari pemerintah merespon keamanan di Bali? Berikut informasi selengkapnya.

1. Menjaga keamanan Bali jadi tanggung jawab seluruh pihak

ilustrasi Bali (unsplash.com/Ruben Hutabarat)
ilustrasi Bali (unsplash.com/Ruben Hutabarat)

Puspa mengatakan, kejadian penembakan tersebut menjadi satu refleksi bagi seluruh pihak, bahwa keamanan adalah tanggung jawab semua elemen masyarakat. Tidak hanya tugas pihak kepolisian, pemerintah provinsi, dan pusat saja. Ia menegaskan, perlu dorongan dalam menciptakan keamanan di Bali. Sebab menurutnya, hampir 50 persen wisatawan mancanegara (wisman) hadir di Bali.

“Saya juga mengajak masyarakat yuk kita menjaga keamanan di Bali,“ kata dia.

2. Pihak akomodasi wisata wajib meningkatkan keamanan

ilustrasI Hotel (unsplash.com/Sasha Kaunas)
ilustrasI Hotel (unsplash.com/Sasha Kaunas)

Tak hanya mengajak masyarakat terlibat dalam menjaga keamanan Bali, Puspa juga meminta pihak hotel dan segala akomodasi di Bali untuk meningkatkan keamanan. Ia menjelaskan, peningkatan keamanan ini meliputi seluruh aspek keamanan secara fisik maupun psikis. 

Sementara, Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Bali, Ni Luh Djelantik, menegaskan pihaknya akan bersama-sama menangani kasus WNA bermasalah di Bali.

“Kalau sudah ketemu, kita bungkus, kita penjara, kita deportasi karena Bali berhak mendapatkan wisatawan berkualitas,” ujar Ni Luh di depan Monumen Bajra Sandhi.

2. Wamenpar berharap travel warning tidak memengaruhi kunjungan WNA

Bandara Ngurah Rai. (IDN Times/Yuko Utami)
Bandara Ngurah Rai. (IDN Times/Yuko Utami)

Mengomentari adanya travel warning yang dikeluarkan oleh Pemerintah Australia kepada masyarakatnya untuk berhati-hati mengunjungi Bali. Puspa mengamati, keberadaan mereka masih bertumbuh dan masuk tiga besar wisatawan asing yang datang ke Bali.

“Saya harap ini tidak akan pengaruhi. Kalau kemarin ini bilang 'Oh ada travel warning dikeluarkan pemerintah Australia," travel warning itu tidak melarang orang datang ke Bali untuk meningkatkan kewaspadaan,“ kata Puspa.

Puspa mengatakan, Pemerintah Indonesia juga mengeluarkan travel warning bagi Warga Negara Indonesia (WNI) sebagai imbauan, yang memuat keamanan berwisata di negara tujuan. Isinya seputar wisatawan yang harus menghargai masyarakat lokal, meningkatkan kewaspadaan, dan memperhatikan keamanan selama berwisata.

Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us