Tingkat Aktivasi IKD di Tabanan Masih Rendah
Tabanan, IDN Times - Angka aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) di Kabupaten Tabanan masih tergolong rendah. Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Tabanan, tercatat 6.287 warga yang telah mengaktifkan IKD dari total 380.576 penduduk yang sudah melakukan perekaman e-KTP.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Tabanan, I Gusti Agung Rai Dwipayana, mengatakan rendahnya angka karena banyak warga belum merasakan manfaat langsung dari layanan digital ini.
1. Aktivasi IKD di Tabanan masih di bawah target nasional
Target nasional untuk aktivasi IKD sebesar 30 persen dari total penduduk yang wajib KTP. Namun untuk Kabupaten Tabanan, baru 6.287 warga yang telah mengaktifkan IKD dari total 380.576 penduduk yang sudah melakukan perekaman e-KTP.
Rai menjelaskan, rendahnya kesadaran warga untuk aktivasi IKD ini menjadi tantangan utama. Satu alasannya karena banyak warga belum merasakan manfaat langsung dari layanan digital ini.
"Manfaat IKD ini belum maksimal bisa dirasakan masyarakat,” ujarnya, Rabu (28/5/2025).
2. Disdukcapil Tabanan menerapkan beberapa strategi untuk meningkatkan aktivasi IKD
Disdukcapil Tabanan menerapkan berbagai strategi untuk meningkatkan aktivasi IKD. Yaitu mewajibkan instalasi aplikasi IKD bagi warga yang mengurus administrasi kependudukan di kantor Dukcapil, dan menggelar layanan jemput bola aktivasi IKD di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan.
Selain itu, Dukcapil telah mengintegrasikan aplikasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) di 133 desa dan seluruh kecamatan.
"Langkah ini ditujukan untuk mempermudah akses masyarakat terhadap layanan IKD," kata Rai.
3. Layanan jemput bola akan diperluas
Rai melanjutkan, strategi jemput bola juga akan diperluas ke beberapa titik pelayanan publik lainnya seperti rumah sakit, pusat perbelanjaan, dan sekolah. Ia berharap dengan berbagai pendekatan ini, aktivasi IKD di Tabanan bisa meningkat signifikan dan mempercepat transformasi layanan kependudukan berbasis digital.
