Denpasar, IDN Times - Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Kesejahteraan lansia akan disahkan, Selasa (6/11). Hal ini dipastikan oleh Ketua Panitia Khusus Rancangan Peraturan Daerah (Pansus Ranperda) Kesejahteraan Lansia, Nyoman Parta.
"Tadi sudah dilakukan pembahasan dan hasilnya sudah final," katanya. Lalu apa saja isinya?
Dalam Ranperda tersebut, mengatur rumah sakit, baik swasta maupun milik Negara, harus menyediakan pelayanan Geriatri (lanjut usia atau lansia) dan ramah lansia.
Pelayanan Geriatri sendiri untuk pasien lanjut usia dengan multi penyakit atau gangguan akibat penurunan fungsi organ, psikologi, sosial, ekonomi dan lingkungan yang membutuhkan pelayanan kesehatan secara terpadu.
Selain itu, di rumah sakit juga harus menyediakan Rumah Singgah. Pelayanan ini nantinya berfungsi sebagai tempat tinggal sementara bagi lansia yang menjalani pengobatan. Saat berada di rumah singgah ini, biaya para lansia akan ditanggung.
Ia mencontohkan, misalnya jika nanti ada lansia dari Karangasem berobat ke Denpasar, tidak perlu langsung pulang. Lansia tersebut bisa tinggal sementara di rumah singgah hingga pengobatannya selesai.
Selain itu, rumah singgah nantinya bisa difungsikan sebagai tempat Panti Jompo sementara. Artinya, saat seseorang ingin keluar kota dan khawatir orangtuanya di rumah sendiri, bisa menitipkannya hingga kembali dari luar kota.
"Seperti Panti Jompo tapi hanya beberapa hari saja. Lansianya tidak ada yang menjaga, dititipkanlah di Rumah Singgah," tuturnya.
Patra melanjutkan, untuk sementara rumah singgah ini nantinya akan dibangun di beberapa rumah sakit wilayah Denpasar. Ia mengimbau agar rumah sakit segera menjalankan peraturan tersebut jika sudah disahkan nantinya.
Sementara itu, jika rumah sakit belum menjalankan peraturan tersebut, sanksinya baru bersifat administratif. "Jadi yang belum akan diimbau segera mengadakan pelayanan geriatri dan ramah lansia," ucapnya.
Sebelumnya, Patra sempat menyinggung bahwa Lansia di Bali yang telantar mencapai 31 ribu. Untuk itu perlu dibuatkan Perda Kesejahteraan Lanjut Usia.
Sementara itu, Prof LK Suryani dari Suryani Institute, sangat mendukung akan disahkannya Ranperda tersebut. Menurutnya, sudah saatnya Pemerintah Bali memberikan perhatian lebih pada kehidupan Lansia. Jadi, harus dibuatkan Perda untuk menjamin kebahagiaan para Lansia di masa senja.
"Memang banyak hal yang harus diperbaiki untuk membuat para Lansia ini sejahtera. Jadi mereka tuanya itu harus bahagia dan tidak menderita," katanya.