Pesta Kesenian Bali Jadi Wadah Regenerasi Seniman

Denpasar, IDN Times - Perhelatan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-47 Tahun 2025 menjadi ajang ekspresi seni warga Bali. Tidak hanya seni, PKB juga jadi ajang menampilkan kreativitas dan tradisi Bali. Wakil Menteri Pariwisata Republik Indonesia (Wamenpar RI), Ni Luh Enik Ermawati atau dikenal dengan Ni Luh Puspa, mengatakan PKB menjadi satu cara mengalihkan anak muda Bali dari aktivitas negatif.
“Kementerian Pariwisata terus mendorong hadirnya event-event daerah yang berskala internasional seperti Pesta Kesenian Bali ini,” kata Puspa.
Ia juga bergembira atas masuknya PKB dalam Karisma Event Nusantara (KEN). Menurut Puspa, keberadaan PKB dalam KEN adalah apresiasi dan dukungan dari Pemerintah Pusat terhadap pemajuan kebudayaan di Bali.
1. Perputaran ekonomi ada di PKB

Puspa memaparkan, perputaran ekonomi dalam helatan PKB 2024 lalu mencapai Rp200 miliar. Pihaknya mengaku optimis terhadap pencapaian ini terulang lagi. Sebab jadwal pelaksanaan PKB telah ditentukan setiap Juni. Juni hingga Juli merupakan hari libur semester bagi siswa sekolah, termasuk libur di luar Provinsi Bali yang diharapkan akan mendulang keramaian wisatawan lokal.
Sementara, Menteri Kebudayaan Republik Indonesia (Menbud RI), Fadli Zon, mengatakan PKB sebagai agenda kebudayaan yang berlangsung secara kontinu adalah ekspresi budaya warga se-kabupaten/kota di Bali.
“Sangat luar biasa PKB ini sudah berlangsung selama terus-menerus selama 47 tahun, dan kita bisa menyaksikan bagaimana ekspresi budaya semua kabupaten/kota yang ada di Bali," kata Fadli Zon di Art Center, Kota Denpasar, Sabtu (21/6/2025) malam.
2. PKB dapat menjadi contoh daerah lain

Fadli melihat, mayoritas peserta PKB 2025 adalah anak muda. Menurutnya ini sebagai sinyal positif regenerasi seniman di Bali. Fadli berharap PKB menjadi contoh bagi daerah lain untuk membuat kesenian khas daerah yang berlanjut secara kontinu. Ia juga berharap agar Kemenbud RI dapat melanjutkan kerja sama kolaboratif dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali.
“Pesertanya juga banyak anak muda, artinya ekosistem kesenian di Bali ini terjaga dan terawat,“ ujar Fadli.
3. Pekan kebudayaan daerah dan dunia

Sementara Gubernur Bali, Wayan Koster, mengatakan penyelenggaraan PKB ke-47 semakin diperkaya dengan penambahan materi kebudayaan daerah dan dunia. Kekayaan budaya daerah dikemas dalam agenda Jantra Tradisi Bali atau Pekan Kebudayaan Daerah. Sedangkan kebudayaan dunia dalam agenda Bali World Culture Celebration atau Perayaan Budaya Dunia di Bali.
Koster memaparkan, dalam gelar Bali World Culture Celebration, ada empat negara yang berpartisipasi, di antaranya India, Prancis, Kanada, dan Algeria. Keterlibatan seniman dalam PKB meningkat dari tahun sebelumnya. Tahun ini, ada 571 lembaga senim serta 20.089 seniman dengan 592 karya seni.
“Jadi memang Bali ini rupanya gennya adalah gen budaya, hidupnya dari budaya. Jadi jangan sampai budaya ini mati, harus hidup terus,” kata Koster dalam pembukaan PKB Tahun 2025 di Panggung Terbuka Ardha Candra, Art Center.