Klungkung, IDN Times - Aktivitas pelabuhan tradisional di Desa Kusamba, Dawan, Klungkung menjelang Hari Raya Nyepi masih berjalan normal, Minggu (22/3). Hanya saja, jumlah penumpang yang menyeberang ke wilayah Nusa Penida menurun.
Untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau COVID-19, pihak Pelabuhan Kusamba juga melarang sementara Warga Negara Asing (WNA) yang mau menyeberangi Nusa Penida.
Syahbandar Pelabuhan Kusamba, Nengah Warnata, mengatakan pelarangan WNA untuk menyeberangi Pelabuhan Kusamba ke Nusa Penida mulai diberlakukan sejak Sabtu (21/3) kemarin. Langkah ini dilakukan untuk menindaklanjuti imbauan dari Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, terkait antisipasi penyebaran virus COVID-19 di wilayahnya.
"Penyeberangan ke Nusa Penida untuk warga lokal tetap seperti biasa. Hanya WNA yang dilarang untuk menyeberang ke Nusa Penida," ujar Nengah Warnata, Minggu (22/3).
Warnata juga mengimbau agar warga tidak terpancing dengan isu penutupan di Pelabuhan Kusamba. Karena sesuai edaran, Pelabuhan di Kusamba baru akan ditutup pada Selasa (24/3) sekitar pukul 23.00 Wita. Pelabuhan akan kembali dibuka setelah Nyepi, yakni pada hari Kamis (26/3) sekitar pukul 07.00 Wita.
"Jadi jangan terpengaruh isu penutupan pelabuhan. Pelabuhan hanya tutup saat Nyepi," jelasnya.
Bupati Suwirta telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 556/192/Dispar dan ditindaklanjuti oleh Camat Nusa Penida, Komang Widiasa Putra, melalui Surat Edaran Nomor 500/278/Umum.
Surat edaran yang dikeluarkan oleh Camat Widiasa tersebut berisi warga diminta untuk melakukan pembatasan kunjungan atau menutup aktivitas di objek-objek wisata daerahnya masing-masing, baik dikelola oleh pemerintah, swasta/desa/masyarakat sampai tanggal 30 Maret 2020 dan melihat perkembangan kasus COVID-19.
Semua perbekel juga diminta untuk mengintruksikan kepada pengelola objek wisata yang ada di wilayahnya masing-masing.
“Saya sudah menindaklanjuti surat Vupati. Secara otomatis Nusa Penida sepi wisatawan. Dampak (Virus) corona ini sangat terasa bagi masyarakat kami. Ada beberapa pelaku wisata sudah mulai kembali jadi petani, ada juga yang membuka usaha kuliner,” tandas Widiasa Putra.