Pariwisata Nusa Penida Terkendala Fenomena One-Day Trip

- Wisatawan menginap lebih lama di Nusa Penida akan berikan manfaat ekonomi lebih luas
- Pemda Klungkung tahun 2026 fokus benahi infrastruktur di Nusa Penida
- Tingkat hunian hotel hanya 60 persen
Klungkung, IDN Times - Fenomena kunjungan singkat atau one-day trip kini menjadi tantangan utama dalam pengembangan pariwisata di Nusa Penida. Meski setiap hari ribuan wisatawan memadati destinasi unggulan seperti Kelingking Beach, Broken Beach, dan Crystal Bay, sebagian besar dari mereka hanya datang seharian tanpa menginap.
Bupati Klungkung, I Made Satria, menegaskan pola kunjungan seperti ini menimbulkan dampak serius terhadap keberlanjutan pariwisata dan ekonomi lokal.
“Kunjungan one-day trip memang ramai, tetapi dampaknya adalah kemacetan dan tekanan besar pada infrastruktur. Kita ingin ubah arah. Wisatawan harus tinggal lebih lama agar ekonomi lokal benar-benar bergerak,” ujar Satria, Rabu (12/11/2025).
1. Wisatawan menginap lebih lama di Nusa Penida akan berikan manfaat ekonomi lebih luas

Made Satria mengatakan, wisatawan yang menginap lebih lama akan memberikan manfaat ekonomi yang lebih luas, mulai dari peningkatan okupansi hotel, penyerapan tenaga kerja, hingga pertumbuhan UMKM di sektor kuliner dan transportasi lokal.
"Kami ingin Nusa Penida tidak hanya menjadi destinasi wisatawan untuk singgah, tapi juga untuk menginap lebih lama. Dampaknya akan sangat luas, mulai dari pendapatan daerah hingga imbasnya ke masyarakat," jelasnya.
2. Pemda Klungkung tahun 2026 fokus benahi infrastruktur di Nusa Penida

Pemerintah Kabupaten Klungkung kini menyiapkan langkah untuk mengatasi persoalan tersebut. Mulai tahun 2026, sejumlah proyek infrastruktur pendukung akan dibangun untuk mendukung transformasi menuju pariwisata berkelanjutan.
“Kami akan memperkuat akses jalan, sistem transportasi, dan fasilitas publik agar wisatawan merasa nyaman untuk tinggal lebih lama,” tambahnya.
3. Tingkat hunian hotel hanya 60 persen

Ketua PHRI Klungkung, Putu Darmaya, mengakui ketimpangan antara lonjakan kunjungan harian dengan tingkat hunian hotel di Nusa Penida.
“Saat musim puncak, kunjungan bisa mencapai 10–12 ribu orang per hari, tapi tingkat hunian hotel hanya sekitar 60 persen. Artinya, wisatawan datang pagi dan pulang sore,” ungkap Darmaya.
Ia berharap kerja sama antara pemerintah dan pelaku industri pariwisata dapat melahirkan paket-paket wisata kreatif yang mampu memperpanjang durasi tinggal wisatawan.


















