Sistem Ganjil Genap Agak Sulit Seandainya Diterapkan di Tanah Lot

Sistem Ganjil genap efektif gak ya kalau diterapkan di Bali?

Tabanan, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali berencana menerapkan sistem ganjil genap di wilayah Pantai Kuta, Kabupaten Badung dan Pantai Sanur, Kota Denpasar. Kebijakan ini rencananya untuk mengantisipasi adanya gelombang kejut (Shock wave) COVID-19 setelah membuka Daya Tarik Wisata (DTW) di Bali secara bertahap.

Meskipun aturan tersebut akan diterapkan di dua pantai tersebut, namun tidak menutup kemungkinan bisa diperluas ke wilayah kabupaten lain. Satu di antaranya Kabupaten Tabanan yang memiliki DTW Tanah Lot dan Ulun Danu Beratan.

Apa tanggapan Manajer DTW Tanah Lot, I Wayan Sudiana, terkait penerapan ini? Berikut hasil wawancaranya:

Baca Juga: Isi Peraturan Ganjil Genap di Kuta dan Sanur Bali, Catat Ya! 

1. Pengunjung yang datang ke Tanah Lot tidak hanya wisatawan saja

Sistem Ganjil Genap Agak Sulit Seandainya Diterapkan di Tanah LotPengunjung di DTW Tanah Lot Tabanan. (Dok.IDN Times/Istimewa)

Sudiana mengatakan, sistem ganjil genap cukup sulit apabila diterapkan di Tanah Lot. Sebab menurutnya, yang datang ke Tanah Lot tidak hanya wisatawan saja. Tetapi juga pamedek (Umat Hindu Bali) yang sembahyang ke Pura Tanah Lot.

"Ini yang harus dipikirkan jalan keluarnya jika aturan lalu lintas ganjil genap diterapkan di daerah DTW Tanah Lot," ujarnya, Senin (20/9/2021) lalu.

Ia melanjutkan, pihaknya tetap mendukung apabila aturan tersebut seandainya diterapkan di Tanah Lot.

"Tetapi sekarang ini kami jalankan yang ada saja dulu," katanya.

Baca Juga: 5 Orang Calon Pengantin di Tabanan Bali Terindikasi Kekurangan Gizi

2. Kunjungan ke Tanah Lot masih lengang

Sistem Ganjil Genap Agak Sulit Seandainya Diterapkan di Tanah LotPengunjung di DTW Tanah Lot (Dok.IDNTimes/Istimewa)

Menurut Sudiana, sistem ganjil genap belum urgent diterapkan di Tanah Lot. Mengingat kunjungannya masih lengang meskipun ada peningkatan di awal bulan pada 8 September 2021 lalu.

Lewat aplikasi PeduliLindungi, kata Sudiana, kapasitas maksimum per satu waktu yang diperbolehkan masuk ke dalam kawasan Tanah Lot sebanyak 1.000 orang. Sementara rata-rata kunjungannya hanya mencapai 100 orang per hari.

"Tetapi apabila ke depan kunjungan mencapai 1.000 orang per satu waktu, maka akan diterapkan batas waktu kunjungan untuk masing-masing pengunjung," jelasnya..

Baca Juga: Sepi, Pekerja di Tanah Lot Diupah Tunjangan Lauk Pauk dan Beras

3. Dua wisatawan mancanegara diminta putar balik

Sistem Ganjil Genap Agak Sulit Seandainya Diterapkan di Tanah LotDTW Tanah Lot (Dok.IDNTimes/Istimewa)

Selama Tanah Lot dibuka kembali, tercatat ada dua wisatawan mancanegara (Wisman) yang disuruh putar balik. Sebab mereka tidak bisa menunjukkan syarat masuk Tanah Lot, dalam hal ini sudah menjalani vaksinasi.

"Karena tidak bisa menunjukkan syarat masuk, kami permaklumkan agar putar balik dan tidak bisa masuk," terang Sudiana.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya