Antre ke Poliklinik RSUD Tabanan Kini Bisa Lewat WhatsApp

Tabanan, IDN Times - Selama tiga minggu terakhir, kasus COVID-19 yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tabanan mengalami penurunan secara signifikan. Meskipun begitu, RSUD Tabanan terus berupaya melakukan inovasi untuk mengurangi penyebarannya. Satu di antaranya menerapkan pendaftaran melalui WhatsApp (WA) dan e-resep.
Baca Juga: 5 Orang Calon Pengantin di Tabanan Bali Terindikasi Kekurangan Gizi
1. Kasus COVID-19 yang dirawat di RSUD Tabanan terus menurun
Selama tiga minggu terakhir, kasus COVID-19 yang dirawat di RSUD Tabanan mengalami penurunan. Jika rata-rata pasien mencapai 70 orang per hari pada saat gelombang kedua COVID-19, kini menjadi 10 orang atau sekitar 9 persen dari 106 tempat tidur yang tersedia.
"Ketersediaan tempat tidur untuk pasien COVID-19 di RSUD Tabanan itu sebanyak 106 tempat tidur. Saat ini terisi kurang lebih 10 tempat tidur atau sekitar 9 persen yang terisi," kata Direktur RSUD Tabanan, dr Nyoman Susila, Kamis (30/9/2021).
2. RSUD Tabanan menerapkan pendaftaran melalui telepon dan WA
Untuk meminimalisir penularan COVID-19, pasien yang hendak berobat ke RSUD Tabanan kini tidak perlu lagi antre untuk mendaftar ke loket satu. Melainkan bisa langsung ke poliklinik yang dituju.
Untuk itu, masyarakat diarahkan untuk melakukan pendaftaran sehari sebelumnya ke nomor WA atau telepon 0819 0900 9544.
"Nomornya aktif 24 jam. Daftarnya sehari sebelum ke rumah sakit. Hingga ketika datang keesokan harinya, pasien tidak perlu lagi antre di loket satu untuk mendaftar tetapi bisa langsung ke poliklinik yang dituju," jelas Susila.
3. Pasien juga bisa langsung mengambil obat menggunakan e-resep
Selain itu, pasien juga tidak perlu mengantre untuk mengambil obat di bagian farmasi. Kabid Pengendalian Mutu RSUD Tabanan, I Ketut Sulawa, mengatakan RSUD Tabanan sedang dalam uji coba menerapkan layanan e-resep. Yaitu pasien tidak perlu lagi membawa surat resep ke bagian farmasi untuk mengambil obat. Sebab dokter akan langsung menuliskan resepnya melalui jaringan komputer yang tersambung dengan bagian farmasi.
"Saat ini masih dalam tahap ujicoba. Diharapkan saat penerapannya bisa mengurai antrean pengambilan obat di bagian farmasi," ungkapnya.