Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mitigasi Bencana Hidrometeorologi, FPRB Bangli Reboisasi di Lima Titik

tanam pohon 1.jpg
Kegiatan rebosisasi sebagai upaya mitigasi bencana hidrometeorologi. (Dok.FPRB Bangli)

Bangli, IDN Times - Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Bangli melaksanakan reboisasi di lima titik lokasi, sebagai respon mitigasi bencana hidrometeorologi, Minggu (7/12/2025). Penanaman pohon dilaksanakan di dua lokasi, yakni area hutan sekitar Pura Munggu Kintamani dan Pura Pucak Sari Tembuku. Berbagai jenis bibit pohon ditanam mulai dari cemara, bambu, buah-buahan dan bunga.

Ketua FPRB Bangli, Wayan Wiwin, menjelaskan kegiatan penanaman pohon tersebut menjadi agenda pertama pascadilantiknya kepengurusan FPRB Bangli pada Juni 2025.

“Secara organisatoris FPRB menjadi mitra strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD Damkar) Bangli,” ujar Wiwin yang mengajar sebagai Dosen UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar. 

FPRB Bangli bertugas mengedukasi dan simulasi penanganan risiko bencana

ilustrasi edukasi anak di sekolah (unsplash.com/NeONBRAND)
ilustrasi edukasi anak di sekolah (unsplash.com/NeONBRAND)

Wiwin mengatakan, FPRB Bangli terbentuk sebagai panggilan hati untuk mitigasi atau pengurangan risiko bencana (pra bencana). Sementara itu, jika bencana telah terjadi maka ujung tombak penanganannya ada pada BPBD dan Damkar Bangli.

Ada tiga tugas pokok dalam mitigasi bencana, meliputi edukasi, simulasi penanganan risiko bencana, dan reboisasi. Kata Wiwin, Provinsi Bali menghadapi ancaman bencana tanah longsor dan banjir akibat banyaknya hutan yang gundul.

Banjir yang melanda kawasan Tukad Badung, Kota Denpasar, katanya, mendorong tingginya kesadaran berbagai pihak dalam pentingnya mitigasi bencana banjir.

"Penghijauan lahan menjadi alternatif dalam menekan musibah banjir, disamping meningkatkan kesadaran masyarakat tidak membuang sampah sembarangan,” tegas Wiwin. 

Ada sekitar seribu bibit pohon berbagai jenis yang ditanam

ilustrasi bibit pohon (pexels.com/Akil Mazumder)
ilustrasi bibit pohon (pexels.com/Akil Mazumder)

Ada sekitar seribu bibit pohon berbagai jenis yang ditanam. Pohon tersebut ditanam di lima lokasi yakni sekitar Pura Munggu (Desa Abang Batudinding), Pura Pucak Sari (Desa Peninjauan, Tembuku), Desa Sala (Susut), Banjar Guliang Kawan, Bunutin (Bangli), dan Lereng Utara Gunung Batur.

Bibit penghijauan disediakan KPH Bali Timur dan Balai DAS Tukad Unda. Kegiatan penanaman pohon ini turut dihadiri berbagai organisasi peduli bencana dan lingkungan. Mulai dari BPBD, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Bangli, Palang Merah Indonesia (PMI), Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI), Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI), Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala), dan lainnya. 

DLHK Bangli sebut hutan gundul akan meningkatkan risiko bencana erosi

ilustrasi erosi tanah (unsplash.com/lukesouthern)
ilustrasi erosi tanah (unsplash.com/lukesouthern)

Kadis DLHK Kabupaten Bangli, I Putu Ganda Wijaya, menjelaskan kegiatan penanaman pohon dan pencegahan bencana lainnya akan meningkatkan kesadaran bersama dalam upaya menjaga keseimbangan lingkungan. WIjaya berharap agar kesadaran menjaga lingkungan mampu menular ke berbagai lapisan masyarakat.

Ia juga menegaskan bahwa reboisasi penting untuk mencegah erosi.

“Reboisasi dilakukan untuk mengganti kayu yang mati di area kawasan hutan. Alasannya, jika hutan dibiarkan gundul maka risiko bencana erosi sangat tinggi,” kata dia.

Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us

Latest News Bali

See More

Mitigasi Bencana Hidrometeorologi, FPRB Bangli Reboisasi di Lima Titik

07 Des 2025, 18:08 WIBNews