- RSJ Amino Gondohutomo Semarang | (024) 6722565
- RSJ Marzoeki Mahdi Bogor | (0251) 8324024, 8324025
- RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta | (021) 5682841
- RSJ Prof Dr Soerojo Magelang | (0293) 363601
- RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang | (0341) 423444.
KPAD Bali Soroti Peran Keluarga dan Sekolah Cegah Bunuh Diri Pada Anak

Denpasar, IDN Times - Kasus bunuh diri siswa laki-laki di sekolah menengah pertama (SMP) daerah Kota Denpasar menjadi duka bagi teman-teman almarhum. Kolom komentar ucapan belasungkawa dipenuhi kesan teman-temannya bahwa almarhu sebagai pribadi yang periang.
Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Provinsi Bali, Ni Luh Gede Yastini, menyampaikan ucapan belasungkawa kepada keluarga almarhum.
“Kami sangat prihatin akan hal tersebut karena anak-anak kita begitu rentan terhadap self harm atau menyakiti diri sendiri, bahkan melakukan bunuh diri,” terang Yastini kepada IDN Times, pada Minggu (19/10/2025).
1. Upaya pencegahan bunuh diri pada usia remaja melalui penguatan keluarga

Yastini menjelaskan, upaya pencegahan atau preventif tendensi bunuh diri harus dilakukan secara primer melalui penguatan keluarga dan edukasi pada anak.
Sementara itu, pencegahan sekunder melalui deteksi dini kondisi anak dan penanganan yang tepat bagi anak dengan keinginan menyakiti diri sendiri atau bunuh diri.
“Pencegahan sekunder dengan cara konseling anak, serta pendampingan psikologi bagi anak yang berisiko,” kata Yastini.
2. Ciptakan iklim positif dan apresiatif di keluarga atas karya anak

Yastini menjelaskan, upaya pengalihannya bisa dengan memperbanyak kegiatan positif. Ia menekankan pentingnya menciptakan lingkungan apresiasi anak atas karyanya, termasuk melalui pendekatan spiritual.
“Untuk perlindungan maka anak yang berkeinginan bunuh diri atau menyakiti diri harus mendapatkan pendampingan psikologi, anak yang melihat kejadian, teman terdekat anak serta keluarga agar diberikan konseling psikologi,” paparnya.
2. KPAD Bali berharap agar sekolah memperkuat peran Tim TPPK

Pencegahan melalui layanan konseling kesehatan mental pada anak di sekolah, Yastini berharap agar sekolah memperkuat peran Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK). Penguatan ini dengan menyusun program untuk pencegahan kekerasan serta melakukan identifikasi maupun deteksi dini terhadap anak anak siswanya.
“Termasuk pelibatan lembaga layanan teknis apabila ada anak yang memang membutuhkan layanan khusus seperti psikologi dan lainnya,” kata Yastini.
Depresi bukanlah persoalan sepele. Jika kamu merasakan tendensi untuk melakukan bunuh diri, atau melihat teman atau kerabat yang memperlihatkan tendensi tersebut, amat disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.
Kementerian Kesehatan Indonesia menyarankan warga yang membutuhkan bantuan terkait masalah kejiwaan untuk langsung menghubungi profesional kesehatan jiwa di puskesmas atau rumah sakit terdekat.
Kementerian Kesehatan RI juga telah menyiagakan lima RS Jiwa rujukan yang telah dilengkapi dengan layanan telepon konseling kesehatan jiwa:
Selain itu, terdapat pula beberapa komunitas di Indonesia yang secara swadaya menyediakan layanan konseling sebaya dan support group online yang dapat menjadi alternatif bantuan pencegahan bunuh diri dan memperoleh jejaring komunitas yang dapat membantu untuk gangguan kejiwaan tertentu.
- Jangan Bunuh Diri || telp: (021) 9696 9293 || email: janganbunuhdiri@yahoo.com
- Organisasi INTO THE LIGHT || message via page FB: Into The Light Indonesia (@IntoTheLightID) || direct message via Twitter: @IntoTheLightID
- Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI) Telp. 021-8514389 Website: http://www.skizofrenia.org/
- LSM Jangan Bunuh Diri || Telp 021-0696 9293.