Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Klungkung Terkendala Pengadaan Serum Anti Rabies, Vaksin Tetap Aman

Vaksin rabies. (Dok. iStock)
Vaksin rabies. (Dok. iStock)
Intinya sih...
  • Ketersediaan Serum Anti Rabies (SAR) di Klungkung terkendala karena tidak adanya rekanan penyedia
  • SAR diberikan kepada kasus gigitan berisiko tinggi, sementara Vaksin Anti Rabies (VAR) tersedia di seluruh puskesmas di Klungkung
  • Diskes Klungkung terus koordinasi dengan Pemprov Bali untuk pengadaan SAR demi pelayanan medis yang tidak terganggu
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Klungkung, IDN Times - Kabupaten Klungkung tengah menghadapi persoalan terkait ketersediaan Serum Anti-Rabies (SAR). Meski pemerintah daerah telah mengalokasikan anggaran untuk pengadaan Vaksin Anti Rabies (VAR) dan serum melalui APBD tahun 2025, namun hingga kini SAR belum bisa dipasok ke Klungkung karena tidak adanya rekanan penyedia.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Klungkung, I Ketut Ardana mengungkapkan, kendala tersebut masih menjadi pembahasan internal di Dinas Kesehatan.

“Untuk tahun ini memang sudah ada anggaran dari APBD Klungkung, tetapi masalahnya serum tidak ada yang jual dari rekanan. Biasanya, kalau di kabupaten tidak ada, kami meminta ke provinsi,” jelasnya, Jumat (26/9/2025).

1. SAR diberikan kepada kasus gigitan berisiko tinggi

gambar virus rabies (commons.m.wikimedia.org/Electron Microscopy Unit AAHL, CSIRO)
gambar virus rabies (commons.m.wikimedia.org/Electron Microscopy Unit AAHL, CSIRO)

Ardana menambahkan, SAR sebenarnya masih ada di tingkat provinsi Bali. Namun, distribusi SAR ke tingkat kabupaten belum ada jalurnya karena tidak ada penyedia pada proses pengadaan.

Hal itu membuat masyarakat yang membutuhkan penanganan dengan SAR harus terlebih dahulu dirujuk ke fasilitas kesehatan yang memiliki stok di provinsi.

Menurutnya, SAR sangat penting diberikan kepada pasien yang mengalami gigitan berisiko tinggi. Kategori tersebut mencakup gigitan pada bagian tubuh vital seperti jari tangan, telapak tangan, atau kepala, yang dinilai lebih cepat menimbulkan potensi penularan virus rabies.

“SAR ini bukan untuk semua kasus gigitan. Hanya untuk kasus dengan risiko tinggi, sehingga sifatnya memang lebih terbatas dan khusus,” ujar Ardana.

2. VAR tersedia di seluruh puskesmas di Klungkung

ilustrasi anjing rabies (pexels.com/Alexas Fotos)
ilustrasi anjing rabies (pexels.com/Alexas Fotos)

Ardana juga mengatakan, masyarakat tidak perlu khawatir akan ketersediaan VAR. Dia memastikan, VAR tersedia cukup dan bisa diakses di seluruh puskesmas di Klungkung maupun di RSUD Klungkung.

“Untuk VAR, masyarakat bisa mendapatkannya di puskesmas maupun rumah sakit. Jadi kalau ada kasus gigitan, segera datang ke fasilitas kesehatan untuk mendapat penanganan,” tegasnya.

3. Diskes Klungkung terus koordinasi dengan Pemprov Bali untuk pengadaan SAR

ilustrasi virus rabies (pexels.com/CDC)
ilustrasi virus rabies (pexels.com/CDC)

Kendala pengadaan SAR ini, kata Ardana, menjadi perhatian serius Dinas Kesehatan. Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bali agar distribusi SAR ke daerah tetap berjalan, sehingga pelayanan medis bagi pasien gigitan hewan penular rabies tidak terganggu.

Rabies sendiri masih menjadi ancaman kesehatan masyarakat di Bali, termasuk Klungkung, yang banyak memiliki populasi anjing liar. Penanganan cepat dengan VAR maupun SAR hal vital dalam mencegah kematian akibat virus yang menyerang sistem saraf tersebut.

Ia mengimbau, bila digigit hewan segera bersihkan luka dengan air mengalir dan sabun, lalu datang ke puskesmas atau rumah sakit untuk mendapat VAR. Jika memang berisiko tinggi, pasien akan arahkan untuk mendapat SAR sesuai indikasi medis.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ita Lismawati F Malau
EditorIta Lismawati F Malau
Follow Us

Latest News Bali

See More

Klungkung Terkendala Pengadaan Serum Anti Rabies, Vaksin Tetap Aman

26 Sep 2025, 14:27 WIBNews