- Kerugian di sektor ekonomi mencapai Rp2.803.106.000, meliputi rusaknya tambak udang, warung, peternakan (sapi, ayam, babi, kambing, bebek, entok), perahu jukung, alat tangkap ikan, keramba jaring, dan hasil pertanian seperti semangka, melon, dan padi
- Kerugian di sektor permukiman dilaporkan mencapai Rp2.247.500.000. Kerusakan yang tercatat meliputi 158 unit rumah tempat tinggal, 21 unit tembok pagar/alas, 6 tempat ibadah/suci, dan 2 dapur, dengan total nilai kerusakan sebesar Rp2.169.500.000
- Kerugian di sektor Infrastruktur yang paling banyak mencapai Rp35.878.000.000. Kerusakan meliputi infrastruktur jalan kabupaten, jalan desa, drainase, bantaran jembatan, dan tanggul sungai di berbagai desa.
- Kerugian di sektor sosial tercatat sebesar Rp5.000.000, meliputi pagar alas sekolah MI yang roboh dan senderan sekolah SDN 1 Baler Bale Agung
Kerugian Bencana Banjir di Jembrana Mencapai Rp44 Miliar

Jembrana, IDN Times - Bencana banjir yang melanda Kabupaten Jembrana dilaporkan mengakibatkan kerugian sampai puluhan miliar Rupiah. Laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jembrana menyebutkan kerugian mencapai lebih dari Rp44 miliar.
Angka ini merupakan data sementara dari kerusakan yang tersebar di lima sektor utama, seperti ekonomi, perumahan, sosial, infrastruktur, dan pertanian. Data tersebut menunjukkan sektor infrastruktur paling terdampak.
1. Kerugian di sektor infrastruktur dilaporkan Rp38 miliar

Data ini dihimpun sampai Minggu, 14 September 2025. Kerugian akibat banjir di Kabupaten Jembrana diperkirakan mencapai total Rp44.001.106.000. Berikut ini rincian pada lima sektor yang terdampak:
"Kemudian juga ada penghitungan kerugian peralatan rumah tangga diperkirakan sebesar Rp3.067.500.000. Perhitungan ini didasarkan pada perkiraan kerugian Rp500.000 per KK untuk kehilangan peralatan dapur dan perbaikan ringan barang elektronik," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jembrana, I Putu Agus Artana.
2. Prioritas penyelamatan dan bantuan korban

Putu Agus juga memberikan penjelasan rinci terkait penanganan dan pendataan dampak bencana ini. Penanganan bencana dilakukan dengan mengedepankan standar operasional yang berfokus pada keselamatan korban.
Tahap awal yang dilakukan adalah penyelamatan dan evakuasi. Setelah itu, BPBD memastikan kebutuhan dasar para korban yang terdampak terpenuhi. Bantuan yang disalurkan mencakup paket sembako, air bersih, dan perlengkapan tidur.
3. Penanganan kerugian berdasarkan sektor

Penanganan kerugian yang dilaporkan pada setiap sektor akan ditangani oleh dinas terkait. Misalnya kerugian pada sektor perumahan akan diajukan melalui BPBD Provinsi Bali. Sementara itu, kerusakan infrastruktur akan ditangani oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU), dan kerugian di sektor pertanian akan menjadi tanggung jawab dinas yang berwenang. Sedangkan kerugian pada saluran air bersih, laporannya akan dibuat oleh PDAM di Kabupaten Jembrana. Putu Agus juga menjelaskan, bantuan melalui anggaran belanja tidak terduga tidak dapat diberikan untuk lembaga atau institusi.
"Yang mana setiap bantuan disesuaikan dengan aturan yang berlaku untuk memastikan efektivitas dan transparansi," pungkasnya.