Profil Bupati Buleleng, Orang Terkaya ke-4 di Indonesia

PAS lahir di Singaraja pada 4 Agustus 1963 silam. Orangtuanya berasal dari Kabupaten Klungkung. Ia mengenyam pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Bumi Serombotan (Sebutan untuk Kabupaten Klungkung). Beranjak remaja, PAS menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Denpasar.

Ia bercita-cita menjadi dokter dan sempat melamar di Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana (Unud). Namun ia harus mengubur cita-citanya karena tidak diterima di fakultas tersebut. PAS sampai harus menunda kuliahnya selama setahun.

Selama penundaan itu, PAS banyak bergaul dengan mandor dan arsitek di lingkungan tempat tinggalnya Jalan Nangka, Kota Denpasar. Pada saat itulah ia memiliki ketertarikan sebagai arsitek dan memutuskan kuliah di Fakultas Teknik, Unud. Ia kemudian mengambil Program Magister Ekonomi Pembangunan di Unud.

Ayahnya jatuh sakit dan meninggal dunia ketika PAS kuliah semester tujuh. Ia pun harus bekerja keras untuk mendapatkan biaya supaya bisa tamat kuliah. Namun itu menjadi awal kesuksesannya. Pria yang dua kali menjabat sebagai Bupati Buleleng ini belajar menggambar bangunan dari para tukang di lingkungannya, lalu diaplikasikan sesuai ilmu di kampusnya. Meskipun belum tamat kuliah, ia sudah mendapatkan kepercayaan untuk membuat desain rumah.

Bahkan di usianya yang masih 24 tahun, PAS sudah berani mengambil proyek besar dengan membangun hotel megah di wilayah Kuta, Kabupaten Badung. Statusnya kala itu masih mahasiswa semester akhir.

Pada usia relatif muda, yakni 27 tahun, PAS sudah menggapai kesuksesannya sebagai seorang kontraktor. Ia memiliki kantor sendiri. Ia mengganti sepeda motor Honda Astrea miliknya menjadi mobil Mercedes.

Pria berusia 58 tahun ini lalu merambah ke dunia properti, dengan mengembangkan Green Kori pada tahun 1999. Prestasinya itu membuat dia dipercaya sebagai Ketua DPD REI (Real Estat Indonesia) pada tahun 1999 hingga 2005.

Sukses sebagai pengusaha, membuat dirinya dilirik oleh partai politik. Pascareformasi, PAS ikut membesarkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Kabupaten Buleleng. Sampai akhirnya tahun 2006, ia berhasil menjadi anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bali.

Lalu pada tahun 2012, PAS terpilih sebagai Bupati Buleleng sampai 2017. Pada Pilkada 2017, ia kembali terpilih menjadi orang nomor satu di Buleleng dan menjabat sampai tahun 2022.

Pria yang memiliki cita-cita dokter dan memiliki passion di dunia arsitektur ini ternyata hobi memasak. Ia gemar membuat masakan khas Bali, yang identik dengan bumbu genep. PAS seringkali memasak sendiri dan menyajikannya untuk Megawati atau tokoh-tokoh negara lain yang berkunjung ke Buleleng.

Selain itu, PAS juga hobi mengoleksi mobil Volkswagen (VW). Kini memiliki koleksi 20 mobil VW.

Sekadar diketahui, Putu Agus Suradnyana menduduki peringkat empat sebagai kepala daerah terkaya di Indonesia. Total kekayaannya sebesar Rp171.838.542.180, dan utang sebesar Rp10.937.017.700.

Sedangkan peringkat pertamanya adalah Bupati Pulau Morotai periode 2017-2022, Provinsi Maluku Utara, Benny Laos. Kekayaannya tercatat Rp510.510.014.904.

Berikut ini profil Putu Agus Suradnyana, Bupati Buleleng:

• Tempat dan Tanggal Lahir: Singaraja, 4 Agustus 1963
• Agama: Hindu
• Pasangan: I Gusti Ayu Aries Sujati.