[OPINI] Polemik Pawai Ogoh-ogoh Ditiadakan & Tensi Panas Politik

Sejumlah wilayah di Bali melarang pawai di tahun politik

Pawai ogoh-ogoh merupakan tradisi wajib yang diadakan setiap tahun, sehari sebelum perayaan Hari Raya Nyepi di Bali. Tradisi ini memang paling dinanti-nantikan oleh generasi remaja Bali. Bukan hanya itu, masyarakat bahkan wisatawan pun menantikan momen yang hanya berlangsung setahun sekali tersebut.

Namun tidak setiap tahun tradisi ini diadakan. Biasanya pada saat tahun politik atau penyelenggaraan pemilihan umum, pawai ogoh-ogoh biasanya akan ditiadakan. Masyarakat saat malam pengerupukan hanya menyalakan obor, bunyi-bunyian dan mengelilingi desa.

Tentu saja bagi kalangan remaja peniadaan pawai ogoh-ogoh akan membuat mereka merasa bahwa pengerupukan menyambut Hari Raya Nyepi begitu hambar. Selain itu kreativitas yang generasi muda Bali bangun setiap tahun melalui ogoh-ogoh pun tidak dapat dilakukan saat tahun politik.

Bukan tanpa alasan memang pawai ogoh-ogoh ditiadakan saat tahun politik. Setiap menjelang pemilu terutama secara Nasional, tensi panas akan terasa di kalangan masyarakat Indonesia, tak terkecuali masyarakat Bali.

Ogoh-ogoh merupakan tradisi yang melibatkan masyarakat banyak. Saat pawai ogoh-ogoh tidak jarang terjadi gesekan-gesekan yang dikhawatirkan akan menyebabkan ketidakstabilan saat tahun politik. Apalagi jika masyarakat membuat ogoh-ogoh yang bernuansa politis yang menyebabkan tensi panas dan gesekan yang menyebabkan pemilu tidak berjalan stabil.

Jika kita memandang dari segi tradisi dan budaya, memang tidak seharusnya pawai ogoh-ogoh dibenturkan dengan kepentingan politik. Ogoh- ogoh memang sudah ada sejak dahulu kala, jauh sebelum pemilu langsung tahun 2004. Jadi tidak elok rasanya jika tradisi yang sudah dibangun dan dibiasakan setiap tahun terhalang saat tahun politik.

Hal ini akan menimbulkan persepsi bahwa budaya yang sudah dibangun dicampuradukkan dengan perhelatan politik. Selain itu para generasi muda akan kehilangan kreativitasnya saat tahun politik.

Hal ini karena melalui ogoh- ogoh inilah generasi muda akan terlihat kreativitasnya dalam berkarya. Penting agar generasi muda terhindar dari hal yang negatif.

Untuk mengatasi gesekan yang mengkhawatirkan, tentu saja perlu sosialisasi penyelenggaraan pawai ogoh-ogoh yang baik kepada setiap Sekaa Teruna (Kelompok pemuda) dan masyarakat.

Selain itu di Bali sistem pengamanan sebenarnya sudah komplit dengan polisi ditambah bantuan polisi lokal Bali (Pecalang). Selain itu pengeluaran imbauan yang memberikan sanksi keras jika membuat ogoh-ogoh bernuansa politik juga sangat penting dilakukan.

Jika keamanan dan kenyamanan saat pawai ogoh-ogoh dapat terjaga, maka pawai ogoh- ogoh akan terlaksana tanpa pengaruh tahun politik.

Baca Juga: Daftar Odalan Pura di Bali Selama Bulan Januari 2019

Artikel ini pertama kali ditulis oleh I Putu Yoga Sadhu di IDN Times Community dengan judul [OPINI] Pawai Ogoh- Ogoh Seharusnya Tidak Dipengaruhi Tahun Politik

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya