HUT RI, Kemendikbudristek Soroti Cagar Budaya Bawah Laut Indonesia

17 Agu 2023, 14:34 WIB

Peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-78 di perairan Tulamben (Dok.IDN Times/Istimewa)

Karangasem, IDN Times – Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Hilmar Farid mengakui pemerintah belum optimal mengelola cagar budaya bawah air dengan baik. Cagar bawah laut ini menjadi sorotan Kemendikbudristek di tengah perayaan Hari Kemerdekaan ke-78 RI.

“Kita masih belum optimal mengelola cagar budaya bawah air dengan baik," kata dia dalam peringatan Hari Kemerdekaan di Bali, Kamis (17/8/2023).

Di perairan Indonesia, terdeteksi 462 titik warisan budaya bawah air berupa kapal, pesawat, keramik, senjata, dan aneka peninggalan bersejarah lain. Namun dari jumlah itu, . Dari jumlah tersebut, baru 145 titik yang berhasil disurvei Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek.

1. Kemendikbudristek kibarkan bendera di bawah laut untuk meningkatkan kesadaran masyarakat

Peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-78 di perairan Tulamben (Dok.IDN Times/Istimewa)

Kemendikbudristek melalui Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XV Direktorat Jenderal Kebudayaan bersama satuan Brimob Polda Bali pun menggelar upacara pengibaran Bendera Merah Putih di bawah laut pada Kamis (17/8/2023).

Pengibaran Sang Saka Merah Putih ini dilakukan di dua lokasi, yakni di Puri Madha Dive Resort, dan di bawah air area karamnya kapal USAT Liberty, perairan Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem.

Area upacara bawah laut terletak pada kedalaman 6 meter tepat di depan situs kapal USAT Liberty. Tiang bendera setinggi 17 meter menyimbolkan tanggal 17, dibuat dengan proporsi 6 meter di bawah laut dan 11 meter di atas permukaan laut.

Direktur Perfilman, Musik dan Media Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra mengatakan, kegiatan itu penting dilaksanakan untuk mengingatkan kembali kepada masyarakat--khususnya generasi muda dan para penyelam--pentingnya menjaga ekosistem cagar budaya di bawah laut. Kegiatan hari ini, menurut dia, merupakan sebagai salah satu upaya perlindungan untuk melestarikan budaya di bawah laut.

"Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya perlindungan untuk melestarikan budaya di bawah laut. Karena situs atau cagar budaya tidak hanya di darat, tapi banyak juga situs dan cagar budaya di bawah laut,” jelasnya.

2.Pelestarian cagar budaya bawah laut terkendala berbagai hal, termasuk minimnya tenaga ahli

Tulamben, Bali (instagram.com/kiranalarasati)

Menurutnya, potensi situs dan cagar budaya di bawah laut sangat besar. Namun, pengembangannya menghadapi tantangan, yakni kurangnya tenaga ahli hingga ancaman makroorganisme.

Dia juga mengungkap kendala lainnya dalam menjaga cagar budaya di bawah laut, seperti pemburu harta karun, biaya perawatan yang mahal, kurangnya pengetahuan.

Dengan demikian, dengan kegiatan semacam ini, pihaknya ingin mengingatkan generasi muda Indonesia dan penyelam agar menjaga kebudayaan di bawah laut Indonesia. Terutama memahami cara melestarikan situs di bawah air.

3.Direktorat Jenderal Kebudayaan akan fokus mengedukasi generasi muda dan penyelam

Peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-78 di perairan Tulamben (Dok.IDN Times/Istimewa)

Untuk itu, Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid menegaskan, hal ini harus menjadi momentum untuk melihat bagian sejarah, dan budaya yang harus dilestarikan.

“Karena itu kami akan mengadakan pelatihan-pelatihan untuk mengajak para penyelam profesional mengenal, memahami, dan ikut melestarikan cagar budaya bawah air,” jelasnya.

Untuk itu, imbuhnya, Kemendikbudristek akan mengundang para komunitas selam dan komunitas lainnya, untuk menjalin kerja sama dalam mengelola warisan budaya bawah air.