Gibran Kunjungi Pasar yang Tak Pernah Revitalisasi di Tabanan

Saat mengunjungi lapak bubur bali, Gibran kemudian berhenti dan memesan sebanyak 10 bungkus. Pedagang bubur kemudian bertanya, "Pakai sambal mas Gibran?" Putra pertama Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, tersebut kemudian menjawab "Pakai semua bu. Sekalian kerupuknya," katanya.

Seorang pedagang bawang di Pasar Dauh Pala, Anggie, mengatakan Gibran datang ke lapaknya untuk membeli bawang merah dan cabai.

"Mas Gibran cuma tanya berapa harga bawang merah dan cabai. Saya jawab, bawang merah Rp35 ribu per kilogram (kg) dan cabai Rp65 per kg," ujar Anggie.

Kunjungan Gibran sekitar satu jam di Pasar Dauh Pala. Selama itu ia berinteraksi dengan warga, mulai dari berfoto bersama hingga bersalaman. Bahkan kepala seorang anak dielus Gibran ketika hendak meminta salaman.

Kepala Pasar Dauh Pala, Gede Putu Manik Mahendra, mengatakan kunjungan Wapres Gibran ini merupakan bagian dari agendanya selama berada di Bali. Pihaknya berharap kunjungan tersebut dapat membuka jalan untuk revitalisasi Pasar Dauh Pala. Saat ini kondisi Pasar Dauh Pala banyak mengalami kerusakan di kios dan los pedagang. Di samping itu, penataan pasar juga perlu diperbaiki.

“Harapan saya, mudah-mudahan dengan berkunjungnya Bapak Wapres ada perhatian terhadap kondisi pasar. Karena sejak tahun 1980-an, pasar ini belum pernah tersentuh revitalisasi,” ujar Mahendra.

Mahendra memaparkan, sekitar 50 persen bangunan di Pasar Dauh Pala tidak bisa lagi digunakan karena atap jebol dan bocor. Bahkan, beberapa bangunan nyaris roboh dan membahayakan aktivitas pedagang.

Berdasarkan data, jumlah pedagang aktif di Pasar Dauh Pala saat ini mencapai 370 orang. Dari total 32 kios yang tersedia, hanya 16 kios yang masih bisa difungsikan. Sisanya mengalami kerusakan dari atap hingga rawan longsor karena dekat tebing sungai. Sementara itu, terdapat 11 los yang masih digunakan, meskipun atapnya mengalami kebocoran dan kerusakan. Selain itu, area dasar pasar memiliki 127 pedasaran.

Mahendra mengatakan, usulan perbaikan sebenarnya sudah pernah diajukan oleh kepala pasar sebelumnya ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan. Namun hingga kini belum ada tindak lanjut yang jelas.

"Jawabannya selalu sama, bahwa akan dianggarkan. Tapi tidak ada kelanjutan hingga saat ini,” katanya.