Denpasar, IDN Times - Lem Aibon menjadi viral semenjak anggota Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta, William Aditya Sarana, memosting Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI yang tercantum dalam website apbd.jakarta.go.id. Sebab membeli lem Aibon untuk sekolah di Jakarta dianggarkan sebesar Rp82 miliar.
Sebenarnya apa fungsi dan berapa harga lem Aibon? Berikut ini ulasannya:
Awalnya, William memosting di akun Twitter media sosialnya pascatemuan itu. Berikut ini isinya:
"Ditemukan anggaran aneh pembelian lem aibon 82 milliar lebih oleh Dinas Pendidikan. Ternyata Dinas Pendidikan mensuplai 2 kaleng lem Aibon per murid setiap bulannya. Buat apa?"
Beberapa saat kemudian, William kembali mengunggah postingan karena website yang memuat detail anggaran lem Aibon tersebut tidak bisa diakses lagi:
"Kenapa sekarang link APBD ditutup?"
IDN Times awalnya ikut menelusuri, dan data tersebut masih bisa diakses. Namun kini sudah tak bisa lagi diakses.
William juga berharap ada tanggapan atas temuan itu. Berikut ini isi postingannya:
"Kepada yang terhormat Gubernur DKI @aniesbaswedan Sebagai anggota DPRD Jakarta saya ingin bapak menjelaskan secara langsung: untuk apa anggaran pembelian lem aibon Rp 82 miliar."
IDN Times langsung melakukan konfirmasi kepada pihak Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta. Sekretaris Disdik DKI Jakarta, Susi Nurhati, menduga anggaran tersebut muncul karena pihaknya melakukan salah ketik. Saat ini pihaknya tengah menindaklanjuti temuan itu.
"Kami sedang cek kembali. Apakah ini salah ketik atau bagaimana," ujar Susi saat dihubungi, Rabu (30/10).
Sebenarnya apa sih fungsi lem Aibon? IDN Times telah mewawancarai seorang pengrajin kayu di Denpasar bernama Sulis Gingsul. Kata Sulis, lem ini sering sering dipakai untuk merekatkan berbagai macam kerajinan tangan dari bahan kayu, kulit, kertas, kain, karet, dan lainnya.
Apa bedanya kualitas lem Aibon dengan lem lainnya? Menurut pengalaman Sulis, kualitas lem tergantung dari harganya. Meski kualitasnya tidak selalu berbanding lurus dengan harga, namun lem Aibon termasuk memiliki daya rekat yang lumayan tinggi.
"Daya rekatnya lumayan tinggi. Coba cari harganya di toko online," kata Sulis di kediamannya, Jalan Hayam Wuruk, Denpasar, Rabu (30/10).
IDN Times lalu mencoba menelusuri dua website toko online terbesar di Indonesia yang menjual lem Aibon. Harganya memang bervariasi. Satu kilogram lem Aibon ada yang dijual Rp65 ribu, dan Rp 111 ribu. Sementara di toko online lainnya justru ada yang lebih murah. Yaitu satu kilogramnya dijual Rp 60 ribu dan paling mahal Rp90 ribu.
Cara menggunakan lem Aibon ini tidak bisa asal-asalan. Sebab Aibon termasuk jenis lem kontak: mudah direkatkan ketika sudah kering.
"Ooeskan terlebih dahulu pada bidang secar merata dan tipis. Tunggu 15 menit. Setelah itu direkatkan. Cara merekatkan juga harus menggunakan alat press, penjepit, atau alat lain," ungkap pria berkacamata ini.
Lem Aibon juga harus segera ditutup rapat setelah digunakan. Karena kalau dibiarkan terbuka dan kena udara selama satu hari, lem Aibon langsung mengering dan tidak bisa dipakai lagi.
"Jadi harus ditutup rapat. kalau perlu divakum. Ada alat vakumnya sendiri," jelasnya.
Lem ini juga mudah lengket di tangan. Bagaimana kalau terlanjur kena tangan? Cukup kamu bersihkan dengan menggunakan bensin atau tinner B.