Fenomena Hujan Es di Bali, Muncul Mendung Tebal dan Angin Kencang

Menurut Eka, fenomena hujan es ini terjadi disebabkan oleh awan jenis kumulonimbus. Yaitu jenis awan yang menjulang tinggi dan memiliki kandungan es. Misalkan es yang jatuh dari puncak awan tidak sampai meleleh semua, masih ada kristal-kristal sebesar kelereng saat hujan. Sama halnya ketika saat hujan, air hujan teras lebih dingin, hal itu karena es tersebut mencair sempurna.

“Jadi awan kumulonimbus itu awan yang menjulang tinggi. Jadi dalam awan tersebut emang sudah terkandung adanya es. Nah gitu,” terangnya.

Sementara itu awan kumulonimbus terjadi pada saat musim peralihan ke musim penghujan. Sementara wilayah Indonesia yang cenderung hangat, maka ukuran kristalnya kecil dan tidak terlalu berbahaya.

“Yang perlu diwaspadai dari awan kumulonimbus ini adalah ya potensi kilat, petir dan juga angin kencang berdurasi singkatnya itu aja,” jelas Eka.

Kejadian fenomena hujan es di Bali dilaporkan telah terjadi di dua lokasi berbeda. Yaitu Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung pada Kamis (19/11/2020) lalu, dan kedua di Banjar Dinas Dadap Putih, Desa Tista, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng pada Minggu (22/11/2020).

Sementara itu Kasubag Humas Polres Buleleng, Iptu Gede Sumarjaya, menjelaskan terkait fenomena hujan es di Desa Tista Kecamatan Busungbiu, pada Minggu (22/11/2020) sekitar pukul 12.00 Wita. Dari keterangannya, sebelum hujan tampak mendung tebal disertai angin kencang dan turun hujan lebat yang disertai oleh butiran es.

“Butiran es jatuh diiringi hujan deras yang mengguyur sekitar lingkungan Desa Tista. Berlangsung kurang lebih sekitar 30 menit,” kata Sumarjaya.