Curhat Pilu Kekasih Miliarder Rusia di Bali, Meditasi Sebelum Tragedi

Victor pertama kali bertemu ketika Anastasia mengirimi pesan, yang memintanya untuk mengajari mengendarai sepeda motor. Karena itu adalah impian Anastasia. Biasanya Anastasia hanya mengendarai scooter. Hal ini terungkap dalam postingan Victor di Instagram tanggal 22 Juni lalu. Pertemuan di hari pertama itu membuat keduanya saling memiliki perasaan masing-masing.

“Kami berbaring di pagi hari, saling menatap mata satu sama lain dan meneteskan air mata kebahagiaan di mata saya, bahwa di antara semua orang kami memilih satu sama lain. Dan saya merasakan hubungan jiwa yang terdalam,” ungkap Victor di postingan itu.

Kehilangan kekasih bagi Victor adalah rasa sakit yang tidak pernah ia alami sebelumnya, bahkan ketika ayahnya meninggal. Sekarang ia hanya merasakan kekosongan dan keengganan untuk hidup.

"Nastya adalah cinta terkuat yang aku inginkan. Dan sekarang, bersama dengan tubuhnya, ada sesuatu yang mati dalam diriku. Saya merasakan pelukan dan cintanya yang jelas dan rasa sepanjang malam sebelum fajar,” tulisnya.

Kejadian kecelakaan yang terjadi di depan matanya tersebut membekas di ingatan Victor. Saat kejadian, kekasihnya berkendara dengan kecepatan 80 mph. Lalu tiba-tiba mulai goyah dan sepeda motornya naik ke trotoar.

Masih dari postingan itu, ia menceritakan hari-hari terakhir sebelum kekasihnya meninggal kecelakaan. Beberapa hari sebelum kejadian, mereka berdua bermeditasi di lautan dan Nastenka (Sebutan untuk Anastasia) berbagi wahyu setelah meditasi.

“Kadang-kadang saya khawatir tentang bisnis saya, uang, dan kekhawatiran ini menghentikan saya dari kebahagiaan. Sekarang saya menyadari bahwa ada kehidupan pada saat ini, sekarang, saya melihat lautan dengan mata saya, saya minum kelapa dingin dan Anda memegang tangan saya. Kami memiliki segalanya dalam hidup untuk menjadi bahagia," tulis Victor menirukan ungkapan kekasihnya.

Menurutnya, sang kekasih ingin menginspirasi semua orang untuk tidak duduk diam, hidup di saat ini dan semua orang dapat melakukan apa saja.

“Dan bahkan pada hari terakhir dia mengajari saya untuk menghargai momen, orang-orang, orang-orang terkasih.”

“Sekarang aku ingin merasakan senyumnya lagi dan memberinya cintaku ketika aku pergi setelah dia. Jujur saja, sekarang terasa penuh dengan kekosongan dan saya ingin melakukannya, tidak tahu atau saya bisa mengalami kehidupan yang sama lagi.”

Victor mengungkapkan, lebih dari 2000 orang yang ia ajari untuk mengendarai sepeda motor, tetapi mengapa Anastasia sampai meninggal? Menurutnya saat itu, sang kekasih menyetir dengan sangat aman.

“Kenapa ini terjadi? Saya tidak tahu dan saya tidak ingin tahu. Kamu tidak bisa menyampaikan rasa sakit ini. Saya menulis ini dan menangis lagi, meskipun saya berjanji padanya pada malam harinya bahwa saya akan bertahan. Aku ingin percaya bahwa jiwa kecilku memilih hari ini,” ungkapnya.

“Jika jiwa Nastya memilih Bali sebagai tempat paling indah di dunia, hari ini seperti astrologi. Saya benar-benar berharap bahwa sekarang dia berjalan sesuai rencana, seperti yang terjadi sepanjang hidup. Dia selalu menyukai perencanaan dan sangat lucu ketika sesuatu tidak bekerja sesuai rencana. Lalu dia menertawakannya sendiri,” ceritanya.

Ungkapan kesedihannya itu terus berlanjut, hingga Victor menyatakan mencintai kekasihnya selama-lamanya.

“Dan jika aku tinggal di sini tanpa tubuhmu, maka aku akan menyimpan sebagian jiwamu bersamaku. Sehingga setelah kematianku kita dapat menemukan satu sama lain di dunia lain. Dan kami berbicara lagi sampai jam 4 pagi di bawah langit dan Anda tidak akan bangun lagi. I Love you. Forever.”

Menurut saksi utama di tempat kejadian perkara (TKP) yang meminta namanya tidak diungkapkan, Rabu (24/6) lalu, kondisi jalannya memang lurus dan berbeton. Pada saat itu arus lalu lintas dilaporkan berjalan normal. Anastasia mengalami kecelakaan siang hari ketika mengendarai Kawasaki Ninja 250cc. Anastasia menggunakan helm dari arah utara menuju ke selatan bersama kekasihnya, Victor Maydanovich.

“Yang bawa kecil (Korban berpostur kecil) benturan sama angin. Apalagi motornya itu kan 250cc. Besar. Kalau pacarnya itu saat kejadian berdampingan tapi agak ke belakang sedikit,” kata saksi utama.

Setibanya di TKP, ia hilang kendali dan oleng ke kanan sampai menabrak pembatas jalan. Kata saksi, penanda traffic light menyala hijau pada saat kejadian. Sehingga korban mengendarainya dengan kecepatan tinggi.

“Pakai helm tapi kecepatan tinggi. Terlalu mepet dia ke tengah. Anginnya juga kencang dari selatan, dia dari utara. Korban sendiri mungkin ndak (Tidak) hafal jalan di situ. Kan kalau beton jalan bergelombang. Juga pas waktu itu kan traffict light hijau. Kalau pas perempatan (Penandanya) merah dan dia sempat berhenti, mungkin ndak ada kejadian itu,” ungkap saksi saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Menurut saksi, kondisi malam hari di sepanjang lokasi itu gelap. Sebab penerangan jalan umum (PJU) di sana mati total. Kondisi ini, lanjut saksi, tidak kunjung diperbaiki oleh pihak berwenang.

Jenazah Anastasia langsung dikremasi hari ini (25/6) pukul 15.00 Wita di Krematorium Mumbul, Kabupaten Badung. kepengurusan jenazah Anastasia sudah dikuasakan oleh keluarganya ke Biro Jasa Antar Bangsa. Pihak Antar Bangsa Funeral Service yang dihubungi tidak bersedia memberikan keterangan.

"Ke konsulatnya aja nggih (Ya)," jawabnya singkat.

Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) Instalasi Forensik Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar, dr Ida Bagus Putu Alit, saat dihubungi IDN Times melalui sambungan telepon menjelaskan hasil pemeriksaan luar (PL) jenazah Anastasia. Ia mengalami luka di bagian wajahnya.

"Dari tanda kematian kurang dari delapan jam sebelum pemeriksaan. Luka terbatas pada wajah, ditemukan luka lecet, memar dan patah tulang wajah. Terdapat juga luka terbuka pada rahang bawah kanan," ungkapnya, pada Kamis (25/6).