Potret Sebelum dan Sesudah Crystal Bay Bali Diterjang Banjir Bandang

Crystal Bay termasuk tempat wisata favorit wisatawan karena keindahan panorama alamnya. Biasanya wisatawan menikmati pasir di pantai, ombak, dan sunset yang menawan. Pantai ini juga terkenal memiliki pemandangan pulau karang berlubang di tengah laut. Karang ini selalu jadi target foto wisatawan ketika menjelang sunset.

Namun akibat banjir bandang, tempat wisata Crystal Bay porak poranda. Tanggul pantai di sepanjang pesisir hancur diterjang banjir. Warung-warung yang sebelumnya berjejer di pesisir pantai juga habis. Begitu pula daratannya juga amblas karena terkikis banjir.

“Saking besarnya banjir bandang, pohon kelapa dan pepohonan lainnya tumbang, bahkan ikut terbawa banjir ke laut,” ungkap warga setempat, Wayan Suyasa, Kamis (16/12/2021).

Selain itu, jalan dan jembatan di Desa Ped banyak yang amblas. Sehingga mengganggu akses jalan utama menuju Crystal Bay.

“Sebenarnya ada jalan lain ke Crystal Bay. Tapi agak jauh dan memutar,” kata Suyasa.

Ia berharap Crystal Bay dapat ditata kembali. Sebab masyarakat setempat banyak yang menggantungkan hidupnya kepada ikon destinasi unggulan di Nusa Penida tersebut. 

“Warga seperti saya yang menjadi sopir pariwisata, dan pemilik warung di sekitar Crystal Bay ini tentu menggantungkan hidup dari destinasi ini,” ungkapnya.

Setali tiga uang dengan destinasi Crystal Bay, Kolam Tembeling di Desa Batumadeg juga luluh lantak diterjang banjir bandang. Tempat wisata ini dikenal dengan dua kolamnya yang memiliki sumber mata air jernih.

Kolamnya berada di hutan rimbun yang masih asri dan teduh. Sehingga sangat memanjakan wisatawan yang berenang di lokasi ini. Namun keindahan itu berubah. Banjir bandang menyebabkan kedua kolam tersebut mengalami kerusakan.

Perbekel Batumadeg, I Made Mustika, menjelaskan banjir bandang membuat satu kolam di Tembeling hilang atau amblas. Sementara satu kolam lainnya tertimbun material lumpur dan batu.

“Kolam yang bagian atas tertimbun lumpur dan batu. Perlu alat berat untuk mengeruknya kembali,” terang Mustika.

Kolam yang hilang ini rencananya akan dibangun kembali sesuai bentuk awalnya.

“Objek wisata ini kan sudah banyak dikenal dan menjadi ikon di desa kami. Sehingga kami berupaya akan benahi lagi,” harapnya.

Selain objek berupa kolam, dua akses jalan utama menuju Tembeling juga terputus. Mustika berharap besar kepada instansi terkait untuk segera melakukan pembenahan, agar jalan dapat dilalui kembali oleh wisatawan.

“Banjir bandang itu besar sekali. Dua jalan putus,” katanya.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata Klungkung, Anak Agung Gede Putra Wedana, bencana banjir bandang yang terjadi di Nusa Penida belum berdampak secara signifikan terhadap kunjungan wisatawan ke Nusa Penida. Hal itu terlihat dari masih padatnya wisatawan yang menyeberang ke Nusa Penida.

“Mungkin saja mereka (Wisatawan) sudah booking hotel dan pesan tiket menyeberang,” ungkapnya.

Meski ada yang terdampak banjir bandang, namun masih banyak tempat wisata lain yang dapat dikunjungi seperti Angel Billabong, Pantai Kelingking, dan lainnya.

“Saat ini tentu pemerintah sedang mengupayakan pemulihan pascabencana. Tentu yang utama dibenahi adalah infratruktur yang menganggu akses masyarakat. Termasuk jalan menuju destinasi wisata,” terang Wedana.