Mitigasi Cuaca Ekstrem, BPBD Bali Lakukan Perompesan Pohon
Denpasar, IDN Times - Bali telah memasuki musim penghujan, Menurut prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), beberapa bulan ini akan terjadi cuaca ekstrem yang ditandai oleh curah hujan yang tinggi. Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, I Made Rentin, mengaku telah mengambil langkah perompesan pohon secara rutin dan berkala oleh tim gabungan yang dikoordinir oleh BPBD.
"Terhitung mulai tanggal 9 Desember sampai dengan 13 Desember 2024, Tim Gabungan melaksanakan perompesan pohon di sepanjang Jalan Bypass IB Mantra, Jalur Banjarangkan ke Goa Lawah," terangnya, Rabu (11/12/2024).
1. Perompesan diawali dengan pendataan pohon-pohon tua
Kalaksa BPBD Provinsi Bali, I Made Rentin, mengatakan Tim Gabungan tersebut terdiri atas Satuan Kerja (Satker) Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) III Bali, BPBD dan DKLH Provinsi Bali. Kemudian Organisasi Perangkat daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klungkung yang terdiri dari BPBD, Dinas Perhubungan, Dinas PUPR, dan Dinas LH, bersama unsur BUMN seperti PLN, Telkom, serta Asosiasi Jaringan Telekomunikasi. Pelaksanaannya dibantu oleh personel Polri dan TNI.
"Kami sudah mengawali dengan pendataan dan assesment pohon-pohon yang besar, usia tua, dan rapuh. Yang terindikasi atau berpotensi roboh atau menghalangi mengganggu pengguna jalan, termasuk pohon-pohon yang mengganggu instalasi dan jaringan kabel," terangnya.
2. Tercatat 54 titik kejadian pohon tumbang dalam sehari di Bali
Setelah data lengkap, tim melakukan perompesan atau pemangkasan. Langkah pemangkasan ini pun dilakukan berbeda-beda tergantung jenis pohon, letak, dan tingkat kerawanannya.
"Ada yang dipotong hanya beberapa cabang atau dahan saja. Tapi di sisi lain ada dipotong sampai tuntas dengan pertimbangan pohon sudah usia tua, cenderung membahayakan karena jenis pohon yang tidak kuat atau rapuh," terangnya.
Kejadian pohon tumbang pada Selasa (10/12/2024), tercatat di 54 titik kabupaten/kota, di antaranya:
- Kabupaten Badung: 3 titik
- Kabupaten Klungkung: 14 titik
- Kabupaten Karangasem: 20 titik
- Kabupaten Gianyar: 1 titik
- Kabupaten Tabanan: 4 titik
- Kabupaten Buleleng: 6 titik
- Kabupaten Jembrana: 6 titik.
3. BPBD juga memperhatikan kondisi selokan
Material hasil perompesan tersebut, oleh masyarakat kemudian dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari. Misalnya untuk kayu bakar, dan sebagainya. Rentin mengatakan, langkah-langkah kesiapsiagaan yang dilakukan di samping perompesan pohon, juga memperhatikan saluran air atau selokan atau drainase agar terbebas dari sampah atau material lainnya yang bisa memicu terjadinya luapan air dan banjir.
"Masyarakat diimbau untuk ekstra hati-hati jika beraktivitas di luar rumah saat hujan terjadi. Banyak potensi bencana yang patut diwaspadai yaitu pohon tumbang, sambaran petir, banjir, longsor dan lain-lain," katanya.
