Utang Pinjol, Perempuan di Denpasar Hendak Bunuh Diri

Anaknya juga nyaris menjadi korban

Denpasar, IDN Times – Umi Triyana (25) asal Palembang melakukan upaya percobaan bunuh diri, pada Senin (7/8/2023) pukul 14.45 Wita. Ia hendak melompat dari atap dak rumah kos-kosan di Jalan Tukad Badung, Kelurahan Renon, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar.

Kasi Humas Kepolisian Resor Kota (Polresta) Denpasar, AKP I Ketut Sukadi, mengatakan percobaan bunuh diri ini nyaris melibatkan anak korban. Korban diduga sedang depresi karena terlilit utang.

1. Korban bertengkar dengan pasangannya. Anaknya ditelantarkan dalam keadaan kelaparan

Utang Pinjol, Perempuan di Denpasar Hendak Bunuh Diriilustrasi mengunci pintu (freepik.com/topntp26)

Menurut keterangan Sukadi, sebelum melakukan upaya percobaan bunuh diri, korban sedang ribut dengan pasangannya yang diketahui bernama Ni Putu Ella Apriani asal Desa Sebatu, Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Gianyar, sekitar pukul 05.00 Wita. Mereka lalu keluar, dan meninggalkan sang anak di depan kamar kos tetangganya sekitar pukul 13.40 Wita. Tetangga kosan (saksi), Irma, yang baru bangun tidur sekitar pukul 14.00 Wita, mendengar anak korban menangis karena kelaparan di depan kamarnya.

Korban menitipkan anaknya ke saksi melalui pesan. Saksi, kata Sukadi, membalas pesan itu bahwa korban tidak bisa terus berlaku demikian karena setiap orang membutuhkan privasi, dan agar anaknya diberi makan terlebih dahulu. Korban kemudian membalas pesan saksi dengan mengatakan, bahwa ini terakhir kalinya ia meminta tolong.

“Anak tersebut nangis kelaparan,” katanya.

Tidak berselang lama korban kembali ke lokasi, dan mengambil anaknya untuk dibawa ke kamar. Korban langsung mengunci pintu kamar dari dalam.

2. Berupaya bunuh diri dengan menyemprotkan sprayer serangga dan mengunci kamar

Utang Pinjol, Perempuan di Denpasar Hendak Bunuh DiriFoto hanya ilustrasi (wisegeek.org)

Saat itu Ella menghubungi pemilik kos untuk melaporkan, bahwa korban menyemprotkan sprayer serangga di kamarnya. Saksi yang dibantu oleh tetangga kos, berupaya mendobrak pintu kamar korban. Mereka melihat korban sedang memangku anaknya setelah pintu berhasil dibuka. Para saksi menyelamatkan anaknya terlebih dahulu, dan memberikan minuman susu.

“Pacar korban menyampaikan bahwa korban mengunci anaknya di kamar kos, mau dibunuh dengan disemprotin baygon,” ungkap Sukadi.

Tak berselang lama, korban dalam kondisi menangis, ditemukan berada di atas dak kosan untuk melompat. Sekitar pukul 15.00 Wita, petugas kepolisian yang datang berusaha membujuk korban agar mengurungkan niatnya untuk melompat.

Petugas kepolisian berhasil mengevakuasi korban dalam kondisi selamat. Korban langsung diamankan di Kantor Kepolisian Sektor (Polsek) Denpasar Selatan.

3. Korban terlilit utang di banyak tempat, termasuk pinjol

Utang Pinjol, Perempuan di Denpasar Hendak Bunuh Diriilustrasi pinjaman online (IDN Times/Aditya Pratama)

Sukadi menyebutkan, mereka bertengkar karena permasalahan korban yang memiliki pinjaman di beberapa tempat mulai koperasi, dan beberapa pinjaman online (pinjol) tanpa sepengetahuan pasangannya. Pasangannya pernah membantu korban untuk melunasi beberapa utangnya. Namun ternyata masih ada sisa pinjaman yang belum dibayarkan. Tagihan utang itu, diterima sendiri oleh pasangan korban. Korban diduga sedang depresi karena memiliki tanggungan utang, dan anak.

“Ada sisa pinjaman yang belum dibayar, dan banyak yang menagih baik secara langsung maupun lewat WhatsApp pacar korban (Ella). Dia yang membiayai kebutuhan korban dan anaknya,” terangnya.

4. Warga yang membutuhkan bantuan masalah kejiwaan, disarankan untuk menghubungi profesional kesehatan jiwa

Utang Pinjol, Perempuan di Denpasar Hendak Bunuh Diriilustrasi depresi (pixabay.com/HolgersFotografie)

Depresi bukanlah persoalan sepele. Jika kamu merasakan tendensi untuk melakukan bunuh diri, atau melihat teman atau kerabat yang memperlihatkan tendensi tersebut, amat disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.

Saat ini, tidak ada layanan hotline atau sambungan telepon khusus untuk pencegahan bunuh diri di Indonesia. Kementerian Kesehatan Indonesia pernah meluncurkan hotline pencegahan bunuh diri pada 2010. Namun, hotline itu ditutup pada 2014 karena rendahnya jumlah penelepon dari tahun ke tahun, serta minimnya penelepon yang benar-benar melakukan konsultasi kesehatan jiwa.

Walau begitu, Kemenkes menyarankan warga yang membutuhkan bantuan terkait masalah kejiwaan untuk langsung menghubungi profesional kesehatan jiwa di puskesmas atau rumah sakit terdekat.

Kementerian Kesehatan RI juga telah menyiagakan lima RS Jiwa rujukan yang telah dilengkapi dengan layanan telepon konseling kesehatan jiwa:

  • RSJ Amino Gondohutomo Semarang(024) 6722565
  • RSJ Marzoeki Mahdi Bogor(0251) 8324024, 8324025
  • RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta(021) 5682841
  • RSJ Prof Dr Soerojo Magelang(0293) 363601
  • RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang(0341) 423444.

Selain itu, terdapat pula beberapa komunitas di Indonesia yang secara swadaya menyediakan layanan konseling sebaya dan support group online yang dapat menjadi alternatif bantuan pencegahan bunuh diri dan memperoleh jejaring komunitas yang dapat membantu untuk gangguan kejiwaan tertentu.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya