1.200 Pemangku di Bali Gelar Puja Genta Pinara Pitu, Doa untuk G20
Badung, IDN Times - Sebanyak 1.200 pemangku (pemimpin agama) di Bali, beserta tokoh umat beragama, dan tokoh masyarakat, menggelar doa bersama dalam kegiatan Puja Genta Pinara Pitu, pada Rabu (26/10/2022), pukul 18.00 Wita, di Pulau Peninsula, kawasan Indonesia Tourism Development Coporation (ITDC), Nusa Dua, Kabupaten Badung.
Kegiatan ini dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan dan pejabat terkait lainnya. Doa ini juga diikuti oleh sebanyak 1.943 desa adat di seluruh Bali secara virtual.
1. Koster sebut masyarakat Bali punya kewajiban dan ikut bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pertemuan KTT G20
Gubernur Bali, I Wayan Koster, mengungkapkan bahwa masyarakat Bali memiliki kewajiban dan perlu ikut bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pertemuan presidensi G20, baik secara niskala dan sekala. Secara niskala, pemerintah Provinsi Bali menyelenggarakan acara Puja Genta Pinara Pitu dan doa bersama.
"Peserta yang hadir secara langsung di tempat acara ini adalah sebanyak 1.200 orang pemangku dari Pura Kayangan Desa, Pura Kayangan Jagat se-Bali, serta dihadiri oleh pimpinan majelis umat Islam, Kristen Katolik, Budha, dan Konghucu," jelasnya.
Doa bersama ini juga dilakukan secara serentak oleh para pemangku dan umat Hindu di Pura Jagatnatha dan Pura Desa yang ada di kabupaten, dan kota se-Bali.
"Diperkirakan yang ikut berdoa secara serentak desa adat seluruh Bali, total mencapai 150.000 orang," ungkapnya.
2. Masyarakat Bali memohon restu alam semesta untuk kelancaran KTT G20
Koster juga mengungkapkan bahwa kegiatan doa bersama ini untuk menunjukkan kerukunan, persatuan, kesatuan, kebersamaan, dan solidaritas masyarakat Bali dalam mendukung penyelenggaraan pertemuan Presidensi G20.
"Adapun tujuan mulia acara Puja Genta Pinara Pitu dan doa bersama ini adalah untuk memohon restu alam semesta agar seluruh rangkaian pertemuan presidensi G20 berjalan dengan lancar, nyaman, aman, damai, dan sukses," jelasnya
Selain itu acara ini juga diharapkan untuk mewujudkan kedamaian dan perdamaian, serta diiringi kemajuan peradaban Indonesia dan dunia pada umumnya.
3. Bali memaknai Gering Agung pandemik COVID-19 sebagai siklus alam dan hadirnya zaman baru
Menurut Koster, dengan munculnya Gering Agung COVID-19 yang melanda hampir semua negara di dunia selama lebih dari 2 tahun, menjadi siklus alam akan hadirnya suatu zaman baru, dengan membawa perubahan besar yang berisi spirit, pengalaman, pengetahuan, wawasan, dan peluang baru.
"Saya mengajak semua masyarakat Bali secara bersama-sama kompak, tertib, disiplin, dan penuh rasa tanggung jawab mendukung dengan menciptakan suasana yang kondusif agar penyelenggaraan pertemuan Presidensi G20 berjalan dengan lancar, nyaman, aman, damai, dan sukses," harapnya.
