Hasil Inseminasi, Perempuan 24 Tahun di Bali Lahirkan Bayi Kembar 4

Selamat ya, semoga Ibu dan keempat bayinya sehat terus

Denpasar, IDN Times – Kelahiran caesar bayi kembar empat pertama kali terjadi di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar, Jumat (21/1/2022), pukul 13.00 Wita. Komang Ayu (24) yang merupakan warga Denpasar, melahirkan satu bayi laki-laki dan tiga bayi perempuan, hasil dari program inseminasi.

Ayu melahirkan lebih awal dari jadwal semula yang seharusnya 34 minggu. Saat usia kandungan 32 minggu, Ayu sudah mengalami pecah ketuban dan tanda-tanda akan kelahiran. Bagaimana kondisi keempat bayi tersebut? Berikut fakta-fakta kelahiran bayi kembar empat hasil program inseminasi di Bali. 

Baca Juga: RSUP Sanglah Bakal Dijadikan Pusat Layanan Aesthetic Terbesar

1. Sang Ibu sempat diberikan obat untuk menyuburkan produksi sel telur

Hasil Inseminasi, Perempuan 24 Tahun di Bali Lahirkan Bayi Kembar 4Kelahiran bayi kembar empat di Bali hasil inseminasi. (Tangkapan layar/RSUP Sanglah)

Dokter Spesialis Konsultan Fetomaternal RSUP Sanglah Denpasar, dr I Wayan Artana Putra SpOG (K) mengungkapkan Ayu dan suaminya mengikuti program inseminasi yang dilakukan di luar RSUP Sanglah Denpasar. Ayu sempat diberikan obat untuk menyuburkan produksi sel telurnya sebelum proses inseminasi.

"Dibantu spermanya supaya masuk sampai ke rahim. Kemudian di luar dugaan, mungkin efek obat penyubur, sel telur yang dihasilkan dalam jumlah banyak ya. Sehingga terjadi kehamilan kembar empat," jelasnya pada Senin (24/1/2022).

2. Diprediksi akan lahir prematur sehingga dirujuk ke RSUP Sanglah

Hasil Inseminasi, Perempuan 24 Tahun di Bali Lahirkan Bayi Kembar 4Kelahiran bayi kembar empat di Bali hasil inseminasi. (Tangkapan layar/RSUP Sanglah)

Kehamilan inseminasi tersebut sudah diprediksi akan lahir prematur di usia 34 minggu. Ayu lalu dirujuk ke RSUP Sanglah karena kemungkinan di rumah sakit swasta tersebut jumlah Neonatal Intensive Care Unit (NICU) tidak terpenuhi.

"Karena biasanya kan bayi sampai kembar empat itu perut ibunya kan sempat distensi kan. Membesar, sehingga cenderung terjadi lahir prematur," jelas dr Artana Putra.

dr I Wayan Artana Putra sudah terlibat menangani Ayu sejak Ultrasonografi (USG) kandungan. Ia menyebut keempat bayi dalam keadaan sehat dan sesuai dengan umurnya.

"Kebetulan ini sehari sebelum operasi itu sempat kontrol ke poliklinik. Jadi pada saat itu usianya 31 minggu lebih 6 hari. Kami sebenarnya sudah siap-siap akan melakukan operasi pada usia 34 sampai 35 minggu," ungkapnya.

Hasil Inseminasi, Perempuan 24 Tahun di Bali Lahirkan Bayi Kembar 4Kelahiran bayi kembar empat di Bali hasil inseminasi. (Tangkapan layar/RSUP Sanglah)

Segala persiapan di rumah sakit sudah dilakukan, termasuk pemberian obat untuk pematangan paru-paru. Dengan usia 34 minggu, paru-paru bayi belum dapat bekerja dengan baik. Namun kelahiran terjadi di luar dugaan, Ayu lebih awal mengalami pecah ketuban dan sudah ada pembukaan 4 sentimeter.

Bayi laki-laki lahir dengan berat 1.470 gram, merupakan bayi yang pertama keluar dari kandungan. Sementara bayi kedua beratnya 1.500 gram, ketiga beratnya 1.300 gram, dan bayi keempat, 1.400 gram. Tiga bayi yang lahir lebih awal dalam kondisi menangis. Sementara bayi yang lahir paling terakhir, menangisnya kurang.

3. Bayi mengalami komplikasi akibat lahir prematur

Hasil Inseminasi, Perempuan 24 Tahun di Bali Lahirkan Bayi Kembar 4Kelahiran bayi kembar empat di Bali hasil inseminasi. (Tangkapan layar/RSUP Sanglah)

Hingga Senin (24/1/2022), keempat bayi tersebut masih dirawat di ruang NICU. Saat awal kelahiran, diketahui bayi pertama dan kedua sistem pernapasannya cukup bagus. Sedangkan bayi ketiga dan keempat mengalami sedikit sesak napas. Namun sesaat setelah kelahiran, mereka sudah dibantu alat pernapasan.

"Kalau hamil kembar begini, biasanya bayi yang terakhir itu agak mengalami komplikasi. Karena lahir paling terakhir ya, ketika rahim mengecil, biasanya ari-ari ikut lepas. Yang terakhir itu biasanya kurang oksigen ya," ungkap dr Artana Putra.

Perkembangan terkini, dilaporkan bayi pertama, kedua, dan ketiga masih dipasangkan alat bantu pernapasan Continuous Positive Airway Pressure (CPAP). Sedangkan bayi keempat pernapasannya masih belum bagus sehingga diberikan alat bantu ventilator.

"Ini wajar, komplikasi akibat prematurnya," ucapnya.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya