Penumpang Bandara Ngurah Rai Terciduk Bawa Puluhan Ribu Bayi Lobster

Badung, IDN Times - Petugas Bea Cukai Ngurah Rai menggagalkan upaya penyelundupan bayi lobster dan menahan seorang pelaku berinisial AH (24) asal Meral, Riau di apron nomor B36 Terminal Keberangkatan Internasional Bandar Udara (Bandara) I Gusti Ngurah Rai (Bandara Ngurah Rai), pada Senin (24/2) pukul 06.00 Wita.
Rencananya bayi lobster senilai Rp1,5 miliar itu akan dibawa dengan menumpang maskapai AirAsia QZ504 menuju Singapura. Berikut ulasannya:
1. Petugas sudah memantau sejak pelaku melakukan check in area dan membawa bungkusan bayi lobster

Pelaku ditindak berdasarkan informasi dari masyarakat. Petugas telah melakukan pemantauan sejak pelaku mulai check in area. Pelaku kemudian menuju ke ruang tunggu, hingga naik bus dari Gate 6B menuju apron. Dari situlah petugas langsung membekuknya.
"Membawa delapan bungkus bayi lobster yang disimpan dalam ransel kulit berwarna hitam merek Fullhardy," terang Plh (Pelaksana Harian) Kepala Kantor Bea Cukai Ngurah Rai, I Bagus Putu Ari Sudana, Senin (24/2).
2. Harga pasaran bayi lobster jenis mutiara senilai Rp200 ribu per ekor

Saat digeledah, petugas menemukan 9.028 ekor bayi lobster jenis pasir yang terbungkus dalam tujuh kantong plastik, dan 980 ekor bayi lobster jenis mutiara dalam satu kantong plastik. Umur bayi lobster tersebut diperkirakan satu sampai dua bulan.
"Harga di pasaran bayi lobster jenis pasir seharga Rp150 ribu per ekor, dan jenis mutiara Rp200 ribu per ekor," ungkap Ari.
Petugas Bea Cukai Ngurah Rai masih melakukan penyelidikan asal muasal baby lobster tersebut. Rencananya barang bukti tersebut akan dilepas di Pantai Serangan. "Kami sebenarnya mempunyai tim masih bekerja mengembangkan,"ungkapnya.
3. Pelaku dijerat pasal Kepabeanan dengan ancaman maksimal 10 tahun penjara

Pelaku AH dijerat Pasal 102 huruf a Undang-undang 17 Tahun 2006 Tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 Tentang Kepabeanan, dengan pidana penjara paling lama 10 tahun, serta denda paling banyak Rp5 miliar.