Panglima TNI Akui Ada Serangan Siber saat Simulasi Pengamanan KTT G20

Ayoo maju siber Indonesia

Denpasar, IND Times – Sistem pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tidak hanya dilakukan oleh personel di lokasi penyelenggaraan. Namun pengamanan juga dilakukan di dalam dunia siber.

Hal tersebut disampaikan oleh Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa, di sela-sela Apel Gelar Pasukan Operasi Puri Agung 2022 dalam rangka Penanganan KTT G20 yang diselenggarakan di Lapangan Renon, Denpasar, Senin (7/11/2022) pagi.

Baca Juga: Pedagang Kaki Lima Dilarang Jualan dan Pekerja Diminta WFH selama G20

1. TNI bekerja sama dengan inteligen negara asing

Panglima TNI Akui Ada Serangan Siber saat Simulasi Pengamanan KTT G20Ilustrasi peretasan atau kejahatan siber (Pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI juga mengungkapkan menggunakan pola pengamanan situasi kerja sama. Pola ini disebut sama dengan saat latihan Super Garuda Shield, yakni kerja sama dengan inteligen dari negara-negara tetangga.

“Jadi TNI pun juga kerja sama dengan inteligen militer dari negara-negara tetangga. Kerja sama inilah yang kemudian membuat kita lebih teliti. Apakah ada pendeteksian tentang potensi-potensi atau rencana-rencana tertentu? Sejauh ini selain siber, kelihatannya belum ada yang signifikan,” jelasnya.

2. Ada serangan saat simulasi latihan siber bersama BSSN, BIN, dan Polri

Panglima TNI Akui Ada Serangan Siber saat Simulasi Pengamanan KTT G20ilustrasi keamanan siber (unsplash.com/FLY:D)

Sejauh ini diakui bahwa memang ada ancaman siber. Namun Jenderal Andika Perkasa tidak berkenan menjelaskan lebih detail terkait hal tersebut. Akan tetapi TNI bersama BSSN, BIN, dan Polri telah berkali-kali melakukan simulasi. Dalam simulasi tersebut diakui memang ada gangguan real atau nyata. Gangguan dalam simulasi tersebut diungkap membuat kesiapan tim siber menjadi lebih matang.

“Sejauh ini saya akui memang ada. Serangan-serangan itu, bagaimana kami merespons, berapa cepat kami merespons. Itu juga sebetulnya membuat kami malah lebih siap. Terus terang saja,” ungkapnya.

3. Masyarakat Indonesia diminta terlibat terhadap ancaman siber yang masuk

Panglima TNI Akui Ada Serangan Siber saat Simulasi Pengamanan KTT G20Ilustrasi keamanan siber. (Pexels.com/cottonbro)

Dalam kesempatan tersebut Panglima TNI juga mengimbau kepada masyarakat Indonesia yang memiliki kemampuan di bidang siber agar turut membantu jika melihat adanya potensi percobaan gangguan terhadap jaringan siber Indonesia.

“Tapi kami tetap mengimbau kepada masyarakat Indonesia untuk membantu seandainya mereka yang punya skill, kemampuan, juga kemudian melihat adanya percobaan-percobaan gangguan terhadap jaringan siber,” jelasnya.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya