Minikino Film Week 9 Libatkan Komunitas Disabilitas

Akhirnya semua kalangan bisa menikmati film

Denpasar, IDN Times - Minikino Film Week (MFW9) Bali International Short Film Festival yang kesembilan akan digelar selama sembilan hari dari tanggal 15-23 September 2023 mendatang di Bali. Seluruh pemutaran film dan diskusi tahun ini akan diselenggarakan dalam format hybrid (luring dan daring) untuk memberikan akses lebih luas terhadap penonton publik. Penayangan film pendek tersebut tercatat akan digelar di 13 lokasi yang tersebar di berbagai titik Pulau Bali.

Direktur Festival MFW9, Edo Wulta, mengatakan MFW tahun ini akan menghadirkan lebih banyak stakeholder industri film pendek mulai dari lokal, nasional, hingga mancanegara, serta melibatkan komunitas disabilitas netra. Film pendek yang dihadirkan diharapkan mampu meningkatkan pemikiran kritis di kalangan masyarakat Indonesia.

1. MFW ingin membentuk pemikiran kritis masyarakat melalui film pendek

Minikino Film Week 9 Libatkan Komunitas DisabilitasMinikino Film Week (MFW9) Bali International Short Film Festival (Dok.IDN Times/istimewa)

Edo mengatakan, 1.111 judul film pendek yang didaftarkan masuk melalui kanal online Short Film Depot dan Filmfreeway, serta terbuka untuk film maker dari seluruh dunia. Ada 187 film yang lolos seleksi, termasuk dari Indonesia. Kolaborasi nasional, dan internasional Minikino juga menampilkan program film pendek tamu, serta program film di Market Screening.

“Tahun ini MFW9 menampilkan total lebih dari 275 film pendek baik dari Indonesia maupun luar negeri dari total 69 negara,” ungkapnya, Selasa (5/9/2023).

MFW hadir untuk memperkenalkan budaya film pendek di masyarakat hingga pelosok. Tema-tema yang diangkat kali ini jauh lebih beragam, dan cenderung menomorduakan kepentingan komersil.

“Diusahakan penontonnya untuk selalu kritis. Diusahakan untuk selalu ada diskusi atau dipertemukan dengan pembuatnya. Selanjutnya kami mendorong terbentuknya pola pikir-pola pikir kritis di masyarakat secara lebih luas,” jelasnya.

2. MFW mulai fokus program inklusif, libatkan disabilitas tuli, dan netra

Minikino Film Week 9 Libatkan Komunitas DisabilitasMinikino Film Week (MFW9) Bali International Short Film Festival (Dok.IDN Times/istimewa)

Sementara itu, Travelling Fastival Director, I Made Suarbawa, menyebutkan film pendek yang ditampilkan di MFW ini cenderung mengarah ke budaya, dan bagaimana nantinya film tersebut digunakan. Beberapa program yang dikembangkan di antaranya film berbahasa asing disertai dengan subtitle Bahasa Indonesia. Lalu mengakomodir penonton dari disabilitas tuli, dan netra dengan menyediakan permodelan teks yang bisa dinikmati oleh mereka.

"Sehingga mereka bisa menikmati. Kalau untuk penonton umum teksnya hanya menerjemahkan bahasa asing gitu. Tetapi untuk teman-teman tuli, mereka membutuhkan teks yang menyampaikan suara ada apa di sana,” jelasnya.

3. Libatkan disabilitas tuli sebagai pengisi suara, juga ada psikolog

Minikino Film Week 9 Libatkan Komunitas DisabilitasMinikino Film Week (MFW9) Bali International Short Film Festival (Dok.IDN Times/istimewa)

Program Director, Fransiska Prihadi, mengatakan MFW tahun ini merupakan yang spesial dari kurun waktu lima tahun terakhir. Karena melibatkan disabilitas netra sebagai konsultan feed back film pendek dan pengisi suara. Voice acting tersebut dilakukan sekitar Mei 2023 lalu. Mereka mengisi suara di enam film pendek yang akan ditampilkan

“Tahun ini istimewa sekali karena deskripsi audio yang kami buat itu melibatkan kawan-kawan dari disabilitas netra,” terangnya.

Ia menyebutkan, MFW tahun ini juga menghadirkan program yang bisa menimbulkan pemantik trauma, misalnya tentang bunuh diri atau adiksi. Meski telah memberikan rekomendasi usia, namun tidak dipungkiri dapat menimbulkan persepsi masing-masing.  Sehingga tahun ini MFW juga bekerja sama dengan relawan profesional, yakni psikolog.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya