KM Liberty 1 Diduga Tenggelam Sampai di Kedalaman 600 Meter 

Tujuh ABK sampai saat ini belum ditemukan

Denpasar, IDN Times – Tim Search and Rescue (SAR) Gabungan menemukan tumpahan minyak dan life jacket milik KM Liberty 1, pada Kamis (28/10/2021). Kapal kargo dengan panjang 60 meter ini tenggelam setelah dihantam badai di Perairan Utara Bali pada Sabtu (23/10/2021), pukul 22.07 Wita.

Keseluruhannya ada 15 ABK yang menumpangi kapal itu. Hingga saat ini sebanyak 7 orang Anak Buah Kapal (ABK) belum ditemukan. Satu armada TNI AL turut memperkuat upaya pencarian yang dilakukan oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Denpasar (Basarnas Bali). Selain itu, Kapal Negara (KN) SAR 229, KRI SINGA - 651, dan satu unit Rigid Inflatable Boat ikut melakukan pencarian di area lokasi tenggelamnya KM Liberty 1.

Baca Juga: Kesaksian Kapten KM Liberty 1: Semuanya Terjadi Sangat Cepat

1. KRI SINGA - 651 menemukan tumpahan minyak

KM Liberty 1 Diduga Tenggelam Sampai di Kedalaman 600 Meter Pencarian KM Liberty 1 pada Kamis 28 Oktober 2021. (Dok. IDN Times / Basarnas Bali)

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Denpasar, Gede Darmada, menyebutkan hasil pencarian pada Kamis (28/10/2021), Tim SAR Gabungan hanya menemukan tumpahan minyak, life jacket, dan logistik yang dicurigai bagian dari KM Liberty 1.

"Banyak tumpahan minyak serta muatan yang ditemukan oleh KRI SINGA - 651. Penemuan tersebut berjarak sekitar 25 NM arah barat daya dari lokasi tenggelamnya KM Liberty 1. Sementara itu kapal Basarnas juga menemukan beberapa life jacket," imbuhnya.

2. Lokasi tenggelamnya KM Liberty 1 merupakan laut dalam

KM Liberty 1 Diduga Tenggelam Sampai di Kedalaman 600 Meter Pencarian KM Liberty 1 pada Kamis 28 Oktober 2021. (Dok. IDN Times / Basarnas Bali)

Saat ditanya lokasi kedalaman tenggelamnya KM Liberty 1, Gede Darmada menyampaikan belum melakukan pengecekan. Namun menurutnya rata-rata kedalaman di lokasi ditemukannya tumpahan minyak saat pencarian sekitar 400 sampai 600 meter dari permukaan laut.

“Karena laut utara Bali itu adalah laut dalam. Jadi tadi sore memang ada beberapa temuan yang kami dapatkan sebagai bagian dari barang-barang yang ada, kita yakin di Liberty 1. Seperti sembako, ada juga life jacket,” jelasnya.

3. Pencarian akan dilakukan hingga ke arah barat dan utara Singaraja

KM Liberty 1 Diduga Tenggelam Sampai di Kedalaman 600 Meter Pencarian Km Liberty 1 pada Kamis 28 Oktober 2021. (Dok. IDN Times / Basarnas Bali)

Menurut Gede Darmada, dari perhitungan Aplikasi SARMAP milik Basarnas, arah arus dan angin menuju ke barat. Pencarian akan dilakukan hingga ke arah barat dan utara Singaraja. Apalagi setelah ditemukan tumpahan minyak diduga milik KM Libety 1.

"Luasan kami fokuskan pada area ditemukannya beberapa temuan-temuan tadi. Artinya kami persempitlah dengan harapan, kuat dugaan di sekitarnya ada salah satu ABK yang bisa kami temukan,” jelasnya.

Daerah pencarian saat ini lebih diarahkan mendekati area pesisir Bali, bukan Madura. Guna mengantisipasi korban dibawa arus menuju barat, Basarnas Bali juga mengerahkan satu unit Rigid Inflatable Boat.

4. Keselamatan korban tergantung dari daya tahan tubuhnya

KM Liberty 1 Diduga Tenggelam Sampai di Kedalaman 600 Meter Pencarian Km Liberty 1 pada Kamis 28 Oktober 2021. (Dok. IDN Times / Basarnas Bali)

Sementara itu, saat ditanya terkait seberapa lama korban ABK bisa bertahan apabila hanya menggunakan life jacket atau life raft dalam cuaca badai di tengah laut, ia menjelaskan pada umumnya hanya dalam kurun 4 sampai 5 hari saja seseorang bisa tanpa makan, mengalami panas dan dingin. Ia mengatakan sangat tipis harapannya untuk selamat. Namun memang ada orang yang memiliki daya tahan tubuh lebih kuat dari biasanya.

Meskipun begitu, Gede Darmada berharap tetap bisa menemukan para ABK lainnya dalam kondisi selamat. Sebelumnya, Kapal SPOB Seroja 01 telah menemukan 2 orang ABK KM Liberty 1 di perairan utara Bali pada Rabu (27/10/2021) pukul 15.30 Wita. Juru minyak, Rivaldy Refly, dalam kondisi selamat. Sementara koki Hadiq Zain saat ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia.

“Ya, tergantung ketahanan tubuh masing-masing. Seperti misalnya yang ditemukan kemarin 2 orang itu, padahal sama-sama menggunakan life jacket. Artinya berpeganganlah mungkin. Satunya ketahanan tubuhnya berbeda, yang satunya bisa bertahan. Yang satunya gak bisa bertahan,” jelasnya.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya