Kadivpas Tempatkan 627 Napi Lapas Kerobokan yang Reaktif di Enam Blok

Semoga tidak ada klaster Lapas ya

Badung, IDN Times – Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Provinsi Bali, Suprapto memutuskan untuk memisahkan 627 narapidana (napi) Lapas Kelas II A Kerobokan yang hasil rapid test-nya reaktif. Mereka ditempatkan di blok tersendiri dan diharuskan mengikuti tes swab.

"Setelah kita mengetahui mengapa banyak sekali itu, kita segera melakukan langkah-langkah konkret untuk menghindari penyebaran virus lebih fatal. Kami sudah kerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Badung,” ungkapnya.

Sementara untuk pegawai Lapas dengan hasil rapid test reaktif, diperintahkan untuk melakukan isolasi mandiri.

Baca Juga: Hasil Rapid Test 627 Napi Lapas Kelas II A Kerobokan Bali Reaktif

1. Akan lebih serius melakukan penanganan bila ada yang hasil swabnya positif

Kadivpas Tempatkan 627 Napi Lapas Kerobokan yang Reaktif di Enam BlokSuasana menunggu antrean rapid test di Lapas Kelas II A Kerobokan Bali. (Dok.IDN Times/tangkapanlayar)

Menurut Suprapto, para napi yang hasil rapid test-nya reaktif, ditempatkan di enam blok. Tes swab untuk mereka dilakukan secara bergiliran dan hasilnya dijanjikan akan keluar dalam waktu tiga hari.

“Sedangkan untuk narapidana kita sudah membuat program menentukan kamar-kamar blok untuk melakukan isolasi mereka dan penanganan-penanganan secara khusus,” jelasnya.

Nantinya, jika ada napi yang hasil swabnya positif, Suprapto mengaku akan lebih serius melakukan penanganan, apakah harus dikarantina di rumah sakit atau di tempat yang telah disiapkan. Sementara itu untuk tahanan, apabila ditemukan indikasi COVID-19, maka akan diisolasi mandiri di Rutan Bangli yang kapasitasnya sampai 50 orang.

Baca Juga: 2 Napi Lapas Kerobokan Bali Positif COVID-19, Ratusan Orang Reaktif

2. Pihak Lapas Kerobokan langsung melakukan disinfeksi

Kadivpas Tempatkan 627 Napi Lapas Kerobokan yang Reaktif di Enam BlokSuasana menunggu antrean rapid test di Lapas Kelas II A Kerobokan Bali. (Dok.IDN Times/tangkapanlayar)

Pasca ditemukannya satu kasus napi yang sudah positif COVID-19 dan ratusan napi yang hasil rapid test-nya reaktif, pihak Lapas Kerobokan telah melakukan disinfeksi. “Setelah kemarin, langsung dilakukan penyemprotan seluruh kamar. Seluruh blok untuk menghindari ada virus-virus, bakteri-bakteri yang ada di sekitar blok itu, bisa kita semprot semua supaya tidak menular atau tidak menjangkit ke seluruh warga binaan,” ungkap Suprapto.

Klinik di dalam Lapas dan Rutan juga telah melakukan langkah inovasi baru. Apabila sebelumnya mereka hanya menunggu orang datang untuk melapor, namun kali ini mereka yang datang ke blok untuk menanyakan keluhan-keluhan dan memeriksa WBP.

3. Masing-masing Lapas dan Rutan siapkan satu blok

Kadivpas Tempatkan 627 Napi Lapas Kerobokan yang Reaktif di Enam BlokIlustrasi Napi (IDN Times/Arief Rahmat)

Mengantisipasi penuhnya Rutan Bangli yang digunakan untuk isolasi tahanan sebelum masuk ke Lapas dan Rutan, Suprapto mewajibkan setiap Lapas dan Rutan memiliki satu blok yang disiapkan untuk ruang karantina.

“Setiap Lapas kami menyiapkan satu blok khusus untuk karantina. Sekarang di setiap rutan sudah ada, karantina masing-masing satu kamar. Itu bervariasi, karena ada yang cukup untuk 15 satu kamar. Kalau satu blok kan melebihi, itu bisa sampai 40-50 orang,” jelasnya.

Didampingi Humas Kanwil Kemekumham Bali, I Putu Surya Dharma, Suprapto mengatakan sudah memerintahkan agar semua penghuni Lapas dan Rutan mengikuti rapid test. Alat rapid test telah dikirimkan ke masing-masing Lapas dan Rutan sebanyak 20 sampai 50 buah. 

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya